Masih Perawan, Karena Fobia Terhadap Pria - Jendela Dunia
Headlines News :
Home » » Masih Perawan, Karena Fobia Terhadap Pria

Masih Perawan, Karena Fobia Terhadap Pria

Written By radde on 01 Juni, 2011 | 05.55

Banyak orang yang fobia (ketakutan berlebihan)
pada ketinggian, hewan tertentu
atau fobia tempat gelap. Tapi apa
jadinya bila seorang perempuan

memiliki fobia terhadap laki-laki?

Hal inilah yang terjadi pada
Emily Day (26 tahun) yang
memiliki ketakutan berlebih pada
pria atau disebut androphobia.

"Saya masih perawan. Saya bukan
lesbian dan sama sekali tidak
tertarik secara seksual pada
perempuan.

Emily mengaku benar-benar
ketakutan pada laki-laki.
Tangannya berkeringat dan
napasnya serasa berhenti di
tenggorokan ketika berhadapan
dengan laki-laki.

"Ketakutan ini telah membuntuti
saya seumur hidup. Saya tidak bisa
menentukan kapan ini dimulai,"
jelas Emily.

Emily mengatakan ia bisa melihat
gambar laki-laki dengan temannya
dan bisa menilai bahwa laki-laki
tersebut tampan. Tetapi jika sudah
harus bertatap muka dengan laki-
laki, ia akan kesulitan berada di ruangan yang sama tanpa merasa
takut.

Androphobia adalah ketakutan
abnormal yang terjadi secara terus
menerus terhadap kaum laki-laki.
Dalam kebanyakan kasus kondisi
ini disebabkan oleh peristiwa
traumatis, seperti pernah melihat ibunya dilecehkan secara fisik,
verbal atau pernah menjadi korban
pemerkosaan.

Tapi peristiwa traumatis rupanya
tidak terjadi pada kasus Emily.

"Ini bukan berarti seseorang
pernah melakukan sesuatu untuk
menyakiti saya. Saya hanya takut
mati karena mereka (laki-laki),"
ujar Emily.

Emily tidak takut diserang, ia
hanya memiliki fobia irasional yang
telah menghantui dirinya sejak
kecil.

"Saya dibesarkan dalam rumah
tangga yang hanya beranggotakan
perempuan dan mungkin itu
memberikan kontribusi pada
masalah ini. Ayah berpisah dari
ibu ketika saya berusai enam tahun dan saya tidak pernah lagi
melihatnya," jelas Emily.

Kenangan paling awal tentang
ketakutannya terhadap laki-laki
adalah ketika berusia 13 tahun.
Saat itu ia harus menandatangani
paket yang ada di depan pintu dan
ia tidak mengenal laki-laki pengantar paket tersebut.

"Ketika saya menderita serangan
yang disebabkan karena melihat
pria, efek berlangsung dari 10
menit hingga 1 jam. Dimulai
dengan kulit saya yang memerah,
tubuh yang semakin panas dan panas, dan ketika saya mencoba
menenangkan diri, saya merasa
seolah-olah saya tidak bisa
bernapas," jelas Emily.

Setelah enam kali serangan, Emily
baru menyadari bahwa hal itu
terjadi setiap kali ia bertemu
dengan seorang laki-laki asing.

"Tapi saya tidak tahu mengapa
dan tidak ada cara
mengendalikannya. Saya mencoba
melawan, tetapi begitu saya
merasakan serangan tidak ada
cara untuk menghentikannya," jelas Emily.

Ketika serangan fobianya terjadi
di depan kelas, Emily mengatakan
ia izin dan beralasan badannya
sedang tidak sehat.

"Saya tidak pernah berteriak pada
anak laki-laki di sekolah, tetapi
ketika laki-laki tumbuh dewasa
menjadi pria dimana bisa diajak
kencan, bagiku mereka besar dan
menakutkan," kenang Emily.

Untungnya, ketakutan Emily makin
berkurang saat ia tumbuh dewasa.
Ia kini tengah menjalani terapi dan
konseling masalah psikologis.

Emily diberi program latihan
mental dan pernapasan yang dapat
membantunya mengatasi rasa takut
terhadap laki-laki.

"Saya sekarang bekerja sebagai
konsultan rekrutmen. Ketakutan
bertemu laki-laki masih ada dan
saya masih mendapatkan serangan
ketika dihadapkan dengan wajah
laki-laki baru untuk wawancara, tapi saya mencoba untuk
menghadapinya sepanjang waktu,"
jelas Emily.
Sumber

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam

 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger