Citra Jupiter dan komet SL9 hasil tangkapan Teleskop Hubble. |
SL9 ditemukan mengorbit Jupiter oleh astronom bernama David Levy dan Carolyn serta Eugene M Shoemaker pada 24 Maret 1993. Komet ini adalah komet pertama yang ditemukan mengorbit planet, bukan Matahari.
Analisis lebih lanjut kemudian menunjukkan bahwa SL9 pernah lewat sangat dekat dengan Jupiter pada Juli 1992. Saat itulah, planet terdampak gaya tidal Jupiter hingga terpecah menjadi 21 bagian.
Komet selanjutnya juga lewat dekat Jupiter lagi pada tahun 1994. Saat itu, komet menumbuk Jupiter di wilayah dengan koordinat 44 derajat Lintang Selatan Jupiter. Tumbukan menimbulkan fenomena layaknya bola api.
Penelitian ilmuwan sejak puluhan tahun lalu menunjukkan adanya uap air di Jupiter. Namun, saat itu ilmuwan belum bisa memastikan apakah memang air berasal dari SL 9 atau dari cincin planet ataupun bulan-bulan milik Jupiter.
Studi terbaru yang dilakukan oleh T Cavalie dan rekannya, seperti diberitakan Science Daily, memastikan bahwa air di atmosfer Jupiter memang berasal dari SL9. Cavalie melakukan observasi dengan Herschel Space Observatory milik European Space Agency (ESA).
Dalam publikasinya, Cavalie menguraikan bahwa air tidak tersebar merata di Jupiter. Lebih banyak air terdapat di bagian selatan Jupiter. Cavalie mengungkapkan, 95 persen air yang terobservasi saat ini di Jupiter berasal dari komet SL9.
Lalu, apakah dengan adanya air di atmosfer itu Jupiter bisa mendukung kehidupan? Jupiter adalah planet yang terlalu jauh dari Matahari. Selain itu, Jupiter juga merupakan planet gas. Jadi, jangan berharap Jupiter bisa mendukung kehidupan dalam persepsi manusia saat ini.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam