05.18.2014 - Jendela Dunia
Headlines News :

Teng! Jokowi vs Prabowo di Google Fight, Siapa Pemenangnya?

Written By radde on 21 Mei, 2014 | 10.01


Pemilihan Presiden Indonesia 2014 hampir pasti memunculkan dua kandidat yakni, Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Sebelum mereka bertarung secara resmi, mari kita adu keduanya di atas ring Google Fight.

Situs Google Fight, menurut Wikipedia, adalah sebuah website yang memungkinkan penggunanya untuk membandingkan jumlah hasil pencarian yang dikembalikan oleh Google.

Caranya pun cukup mudah, di dalam situs tersebut terdapat dua kolom yang dapat diisi nama yang ingin diadu. Setelah itu, Google Fight akan mengakumulasinya dalam bentuk animasi Flash dan Javascript sederhana untuk menentukan pemenangnya.

memasukkan dua nama calon presiden dari PDI Perjuangan dan Gerindra itu. Hasilnya, Joko Widodo tampil sebagai pemenangnya dengan 490 ribu result dibandingkan Prabowo yang hanya 222 ribu result.



Lalu bagaimana dengan pasangan Calon Wakil Presidennya? Hasilnya jauh lebih mutlak dimenangi oleh Jusuf Kalla dengan angka 1.090.000 result dibandingkan Hatta Rajasa 447 ribu result.



Dengan hasil tersebut, artinya pasangan Jokowi-JK lebih banyak dibicarakan melalui media dari di internet dibandingkan dengan Prabowo-Hatta. Pencarian tidak terpaku pada jejaring sosial, bisa saja melalui media online dan postingan blog.

Namun, hasil pertarungan dari Google Fight ini perlu digarisbawahi bukanlah sebagai cerminan apa yang terjadi sesungguhnya di dunia maya atau merupakan hasil respresentatif lainnya.

Google Fight sendiri tidak mempunyai afliasi langsung dengan mesin pencari Google.
Sumber

Mabes TNI: Malaysia Tak Boleh Bangun Mercusuar di Perairan Sengketa


Mabes TNI bersikap tegas atas aksi Malaysia yang membangun mecusuar di perairan sengketa di Tanjung Datu. Patok besi sudah dipasang para pekerja Malaysia, dengan dikawal angkatan bersenjata negeri jiran itu. TNI yang mengetahui aktivitas itu segera mengirim kapal perang.

"Itu wilayah abu-abu, itu status quo. Nggak boleh masuk," jelas Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/5/2014).

Kapal perang TNI dan pesawat pengintai segera bergerak melakukan pemantauan dan pemotretan. Kapal perang hanya berpatroli di sekitar pembangunan mercusuar itu.

"Jangan sampai mereka masuk perairan Indonesia," tegas Fuad.

Mabes TNI juga segera mengontak Kemlu untuk meminta melakukan langkah diplomasi terkait provokasi Malaysia yang membangun mercusuar itu.

"Agar dilakukan langkah diplomatik," terang Fuad.

Pada Selasa (20/5) pukul 17.00 WIB, setelah kapal perang TNI berpatroli terus berputar-putar di kawasan itu akhir Malaysia menghentikan pembangunan mercusuar. Namun tiga tiang pancang sudah terpasang di kawasan itu.

Kapal Perang TNI Datang, Malaysia Stop Pembangunan Mercusuar di Perairan Sengketa


Malaysia berupaya membangun mercusuar di kawasan perairan sengketa di titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datu, Kalimantan Barat. TNI yang mengetahui itu segera mengirim kapal perang melakukan patroli.

"Dan dari sore kemarin sejak pukul 17.00 WIB, sudah tidak ada kegiatan semua sudah dihentikan," jelas Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya

Saat diketahui pihak Malaysia tengah membangun mercusuar di lokasi itu, pihak TNI juga mengontak Kemlu untuk melakukan diplomasi. Wilayah perairan itu memang masih dalam sengketa antara RI dan Malaysia.

"Makanya kita hubungi diplomat di sana," jelas Fuad.

Informasi yang diperoleh beberapa kapal dengan dikawal kapal Angkatan Laut Malaysia mengangkut material menuju titik pembangunan. Kapal-kapal tersebut melakukan pemasangan tiang pancang besi di lokasi tersebut.
Sumber

Di Rapimnas Golkar, Ical Sebut PDIP Sebagai Sahabat

Written By radde on 18 Mei, 2014 | 11.39

Dalam sambutan pembukaan Rapimnas Golkar, Ketua Umum Aburizal Bakrie menyebut PDIP sebagai partai sahabat. Apakah ini sinyal Golkar bakal mendukung pencapresan Jokowi?

"Kita tetap menempatkan posisi Partai Beringin dalam sebuah posisi terhormat. Bersama sahabat kita, yaitu PDIP di bawah pimpinan Ibu Megawati Sukarnoputri, Partai Golkar tetap menjadi kekuatan politik papan atas, sebuah kekuatan politik besar yang mewakili aspirasi rakyat, yang belakangan ini disebut dengan istilah sebagai sebuah kapal tanker dalam lautan politik Indonesia," kata Ical.

Hal ini disampaikan Ical saat menyampaikan pidato sambutan pembukaan Rapimnas IV Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014). Rapimnas diikuti oleh pengurus DPP, DPD 33 provinsi, dan 8 ormas yang didirikan Golkar. Semua peserta mengenakan pakaian kuning partai.

Ical lantas menyinggung soal Pilpres yang bakal digelar 9 Juli mendatang. Ical menuturkan hasil Pileg tak memungkinkan satu partai pun bisa mengajukan capres sendiri.

"Satu fakta penting yang ada dalam pilpres ini adalah bahwa tidak ada satu partai pun, termasuk PDIP dan Partai Golkar, yang dapat mengajukan Capres dan Cawapresnya secara sendiri-sendiri. Karena suara dukungan rakyat tersebar relatif merata kepada banyak partai dalam pileg baru lalu," katanya.

Karena itu koalisi adalah mutlak. "Maka the nature of the game dalam pilpres mendatang adalah the neccessity of coalition, keharusan untuk mengkonsentrasikan dan menggabungkan kekuatan dalam gumpalan yang lebih besar bersama partai-partai lainnya," terang Ical.

Untuk itulah, dalam sebulan terakhir, sebagai Ketua Umum Golkar Ical telah membangun hubungan komunikasi yang intensif, serta bertemu langsung dengan semua pimpinan partai politik.

"Saya akan menjelaskan hasil dan rincian berbagai pertemuan ini dalam sebuah forum tersendiri nanti. Tetapi pada intinya dengan bangga dapat saya laporkan ke hadapan Saudara-saudara saat ini bahwa semua pertemuan dan komunikasi tersebut berjalan dengan baik, produktif, serta dalam suasana persahabatan yang akrab," pungkas Ical yang mengenakan jas kuning ini.

JK Tak Hadiri Pembukaan Rapimnas VI Partai Golkar

Rapimnas VI Partai Golkar dihadiri oleh petinggi-petinggi serta politisi senior Golkar. Salah satu senior Golkar yang hadir adalah Ginanjar Kartasasmita yang merupakan Mantan Menko Perekonomian era Soeharto dan Habibie.

Sementara itu pantauan di lokasi, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (18/5/2014) Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) tak tampak hadir hingga Rapimnas resmi dibuka. JK merupakan salah satu nama yang sering disebut layak menjadi cawapres Jokowi.

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi apakah itu dengan siapa atau mengusung cawapres. Apakah mandat ke Pak ARB (Aburizal Bakrie) dari capres menjadi cawapres atau juga ke tokoh lain," ujar Jubir Golkar Tantowi Yahya usai pembukaan.

Capres PDIP Jokowi pun sebelumnya menyebut inisial cawapresnya dari huruf 'J' atau 'A'. Sementara itu Ketum Golkar Aburizal Bakrie saat berpidato dalam pembukaan Rapimnas itu, menyebut bahwa Golkar dan PDIP merupakan dua partai papan atas.

"Meski perolehan suara kita hanya 14,75% dalam pileg, tetapi kita masih menjadi partai papan atas bersama sahabat kita PDI Perjuangan. PDIP di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Golkar ibarat kapal tanker yang ketika merapat akan menimbulkan gelombang besar," kata Aburizal.

Rapat kemudian berlangsung tertutup, namun suasana santai nampak di lokasi. Beberapa peserta pun sempat meneriaki Aburizal dengan sebutan 'Wakil Presiden'.

Ical: Saya Tak Punya Ambisi Pribadi yang Berlebihan


Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan dirinya sebagai pihak paling bertanggung jawab terhadap hasil Pileg yang tak memuaskan. Ical juga menegaskan bahwa dirinya tak punya ambisi pribadi.

"Secara pribadi sudah sering saya sampaikan bahwa bagi saya dan bagi Partai Golkar, posisi kekuasaan atau kursi jabatan bukanlah tujuan akhir, tetapi semata-mata hanyalah sebuah instrumen untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu pencapaian kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, saya tidak memiliki beban dan ambisi pribadi yang berlebihan," kata Ical.

Hal ini disampaikan Ical saat menyampaikan pidato sambutan pembukaan Rapimnas IV Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014). Rapimnas diikuti oleh pengurus DPP, DPD 33 provinsi, dan 8 ormas yang didirikan Golkar. Semua peserta mengenakan pakaian warna kuning partai.

Ical menegaskan sikap yang akan diambilnya di saat-saat terakhir ini akan sepenuhnya bersandar pada beberapa prinsip dasar, yang pertama yaitu untuk menjaga kehormatan dan marwah Partai Golkar. Kedua, untuk mencapai atau turut serta mencapai kemenangan dalam Pilpres mendatang.

"Serta yang ketiga atau yang terpenting adalah untuk menyiapkan fondasi agar Republik Indonesia memiliki sebuah pemerintahan yang kuat dan efektif, sebuah pemerintahan yang sukses dalam 5 tahun mendatang untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," kata pria 67 tahun ini.

Ical menegaskan sekali lagi prinsip Partai Golkar dalam mengikuti Pemilu 2014. "Kemenangan bukanlah tujuan akhir kita, sebab esensi pemilu adalah bahwa siapapun yang menang, kemenangan tersebut harus dipersembahkan bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Jangan pernah lupa bahwa dari ujung Banda Aceh sampai Tanah Papua, kita semua bersaudara," ujarnya berapi-api.

"Singkatnya, fokus utama saya bukanlah hanya sekadar mencari kursi dan kekuasaan, atau hanya untuk mencapai kemenangan pada Pilpres 9 Juli nanti. Pikiran dan hati saya akan saya tujukan untuk mencari jalan agar seluruh bangsa Indonesia dapat merajut kembali kebersamaan, bergandengan tangan bersama di bawah pemerintahan eksekutif yang kuat, dengan dukungan mayoritas yang memadai di parlemen, agar Indonesia terus tumbuh menjadi sebuah negeri yang membanggakan kita semua," bebernya.
Sumber

Sains

More on this category »

Pemilu 2014

More on this category »
 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger