Arab Saudi berencana membangun kota khusus perempuan. Ide ini muncul guna memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berkarya tanpa melanggar hukum syariah.
Otoritas Industri Properti Saudi (Modon) tengah merancang konstruksi kota tersebut tahun depan. Adapun lokasi kota tersebut berada di Timur Hafuf. Apabila selesai, kota tersebut membuka 5 ribu tenaga kerja.
Direktur Jenderal Modon, Saleh Al-Rasheed memastikan ide ini akan menunjukan peranan perempuan dalam berbagai aspek sekaligus memperjelas industri yang sesuai dengan sifat dan kemampuan mereka.
"Saat ini, Saudi telah memiliki pabrik yang dimiliki perempuan. Tentu kami berencana untuk membangun industri di berbagai wilayah kerajaan yang dikhususkan bagi perempuan," papar dia seperti dikutip dailymail.co.uk, Ahad (12/8). Saleh mengatakan pembangunan kota khusus ini juga meminimalisir ketergantungan terhadap pekerja perempuan dari luar negeri.
Beberapa tahun belakangan, Arab Saudi mulai melunak terkait kebijakan kepada kalangan perempuan. Musim panas ini, perempuan mulai mengganti staf dalam kosmetik dan toko-toko parfum, setelah sebelumnya tugas mereka digantikan staf laki-laki.
September lalu, Raja Abdullah mengumumkan perempuan dapat menggunakan haknya pada pemilu lokal 2015. Kemajuan terakhir, atlet Muslimah diperbolehkan mengikuti Olimpiade.
Sumber
Otoritas Industri Properti Saudi (Modon) tengah merancang konstruksi kota tersebut tahun depan. Adapun lokasi kota tersebut berada di Timur Hafuf. Apabila selesai, kota tersebut membuka 5 ribu tenaga kerja.
Direktur Jenderal Modon, Saleh Al-Rasheed memastikan ide ini akan menunjukan peranan perempuan dalam berbagai aspek sekaligus memperjelas industri yang sesuai dengan sifat dan kemampuan mereka.
"Saat ini, Saudi telah memiliki pabrik yang dimiliki perempuan. Tentu kami berencana untuk membangun industri di berbagai wilayah kerajaan yang dikhususkan bagi perempuan," papar dia seperti dikutip dailymail.co.uk, Ahad (12/8). Saleh mengatakan pembangunan kota khusus ini juga meminimalisir ketergantungan terhadap pekerja perempuan dari luar negeri.
Beberapa tahun belakangan, Arab Saudi mulai melunak terkait kebijakan kepada kalangan perempuan. Musim panas ini, perempuan mulai mengganti staf dalam kosmetik dan toko-toko parfum, setelah sebelumnya tugas mereka digantikan staf laki-laki.
September lalu, Raja Abdullah mengumumkan perempuan dapat menggunakan haknya pada pemilu lokal 2015. Kemajuan terakhir, atlet Muslimah diperbolehkan mengikuti Olimpiade.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam