Demi perjalanan spiritual, seorang wanita meninggal karena berpuasa makan dan minum selama 21 hari. Dengan anggapan sinar matahari bisa memberikan ia kehidupan, ia menjalani meditasi yang berujung kematian tersebut.
Wanita asal Swiss berusia 50 tahun yang namanya dirahasiakan itu, memulai puasa setelah menyaksikan film dokumenter berjudul 'In the Beginning, There Was Light'. Film ini menampilkan seorang guru di India yang mengaku tidak makan apapun selama 70 tahun.
Wanita tersebut meninggal di Wolfhaldesn, Swiss Timur bulan Januari 2011 setelah mengikuti puasa radikal yang terinspirasi dari film dokumenter yang dimaksud. Dalam artikel tersebut, juga diceritakan bahwa banyak kejadian serupa terjadi di Jerman, Inggris dan Australia.
Nara sumber Jennifer Rissi menyebutkan pihak berwajib belum membuka penyelidikan apapun tentang kematian wanita tak dikenal itu. Jika ditelusuri, ada aliran kepercayaan 'Breatharianism' yang percaya bahwa energi tubuh yang digunakan tubuh untuk mencerna makanan dan minuman bisa ditransformasikan menjadi energi spiritual, emosional dan fisik.
Kasus serupa terjadi di tahun 1999, dimana seorang wanita berusia 49 tahun bernama Verity-Lynn tewas di daeran tinggi Skotlandia setelah menjalani puasa selama 21 hari. Dikutip dari buku hariannya, ia menolak makan dan minum karena ia percaya puasa tersebut akan membersihkan tubuhnya secara spritual dan mental.
Sumber
Wanita asal Swiss berusia 50 tahun yang namanya dirahasiakan itu, memulai puasa setelah menyaksikan film dokumenter berjudul 'In the Beginning, There Was Light'. Film ini menampilkan seorang guru di India yang mengaku tidak makan apapun selama 70 tahun.
Wanita tersebut meninggal di Wolfhaldesn, Swiss Timur bulan Januari 2011 setelah mengikuti puasa radikal yang terinspirasi dari film dokumenter yang dimaksud. Dalam artikel tersebut, juga diceritakan bahwa banyak kejadian serupa terjadi di Jerman, Inggris dan Australia.
Nara sumber Jennifer Rissi menyebutkan pihak berwajib belum membuka penyelidikan apapun tentang kematian wanita tak dikenal itu. Jika ditelusuri, ada aliran kepercayaan 'Breatharianism' yang percaya bahwa energi tubuh yang digunakan tubuh untuk mencerna makanan dan minuman bisa ditransformasikan menjadi energi spiritual, emosional dan fisik.
Kasus serupa terjadi di tahun 1999, dimana seorang wanita berusia 49 tahun bernama Verity-Lynn tewas di daeran tinggi Skotlandia setelah menjalani puasa selama 21 hari. Dikutip dari buku hariannya, ia menolak makan dan minum karena ia percaya puasa tersebut akan membersihkan tubuhnya secara spritual dan mental.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam