Malaria sangat mudah menular melalui gigitan nyamuk Anopheles. Bila tidak segera ditangani, malaria bisa menjadi semakin berat dan bisa mengancam nyawa. Ada beberapa orang yang paling berisiko mengalami malaria tingkat parah. Siapa saja?
Malaria bisa menyerang siapa saja yang digigit nyamuk Anopheles pembawa protozoa parasit kelompok Plasmodium. Menurut data The World Malaria Report tahun 2011, 3,3 milyar penduduk dunia berisiko malaria dan 216 juta diantaranya positif menderita malaria.
Pada tahun 2011, Indonesia menyumbang 256.592 kasus malaria positif dan 11.000 orang meninggal karena malaria setiap tahunnya.
"Yang paling berisiko malaria parah adalah ibu hamil, balita, orang yang dulu tinggal di daerah endemis malaria lalu pindah ke daerah lain yang tidak endemis dan kembali lagi ke daerah asal, juga orang yang kekebalan tubuhnya rendah seperti HIV-AIDS,
Bahaya ibu hamil yang menderita malaria adalah anemia. Pada saat sehat, secara fisiologis ibu hamil memang cenderung lebih mudah menderita anemia. Dan menderita malaria pada saat hamil bisa membuat anemia makin berat.
Anemia berarti darah kekurangan hemoglobin, yaitu zat pembawa oksigen dalam darah. Ibu hamil yang mengalami anemia, kemungkinan besar bayi yang dikandungnya akan lahir prematur, abortus dini, berat badan rendah, kurang gizi dan tumbuh kembang otak dan tubuh terganggu.
Pada penderita malaria, sel-sel darah merah dirusak oleh plasmodium. Anemia dapat membuat produktivitas pekerja tidak optimal, serta mempengaruhi kecerdasan pada bayi dan anak usia sekolah.
"Orang yang pernah kena malaria, yang pernah tinggal di daerah endemis dan tidak diobati dengan baik, juga bisa kambuh dan dapat mengalami keparahan," jelas DR Budi.
Daerah endemis yang dimaksud adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi malaria, yaitu daerah-daerah timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit kelompok Plasmodium yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Berbeda dengan nyamuk penyebab demam berdarah yang mencari makan di pagi dan siang hari, nyamuk penyebar malaria biasanya suka 'berkeliaran' di malam hari, antara pukul 6 sore hingga 6 pagi.
Gejala klinis malaria biasanya ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Sumber
Malaria bisa menyerang siapa saja yang digigit nyamuk Anopheles pembawa protozoa parasit kelompok Plasmodium. Menurut data The World Malaria Report tahun 2011, 3,3 milyar penduduk dunia berisiko malaria dan 216 juta diantaranya positif menderita malaria.
Pada tahun 2011, Indonesia menyumbang 256.592 kasus malaria positif dan 11.000 orang meninggal karena malaria setiap tahunnya.
"Yang paling berisiko malaria parah adalah ibu hamil, balita, orang yang dulu tinggal di daerah endemis malaria lalu pindah ke daerah lain yang tidak endemis dan kembali lagi ke daerah asal, juga orang yang kekebalan tubuhnya rendah seperti HIV-AIDS,
Bahaya ibu hamil yang menderita malaria adalah anemia. Pada saat sehat, secara fisiologis ibu hamil memang cenderung lebih mudah menderita anemia. Dan menderita malaria pada saat hamil bisa membuat anemia makin berat.
Anemia berarti darah kekurangan hemoglobin, yaitu zat pembawa oksigen dalam darah. Ibu hamil yang mengalami anemia, kemungkinan besar bayi yang dikandungnya akan lahir prematur, abortus dini, berat badan rendah, kurang gizi dan tumbuh kembang otak dan tubuh terganggu.
Pada penderita malaria, sel-sel darah merah dirusak oleh plasmodium. Anemia dapat membuat produktivitas pekerja tidak optimal, serta mempengaruhi kecerdasan pada bayi dan anak usia sekolah.
"Orang yang pernah kena malaria, yang pernah tinggal di daerah endemis dan tidak diobati dengan baik, juga bisa kambuh dan dapat mengalami keparahan," jelas DR Budi.
Daerah endemis yang dimaksud adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi malaria, yaitu daerah-daerah timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit kelompok Plasmodium yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Berbeda dengan nyamuk penyebab demam berdarah yang mencari makan di pagi dan siang hari, nyamuk penyebar malaria biasanya suka 'berkeliaran' di malam hari, antara pukul 6 sore hingga 6 pagi.
Gejala klinis malaria biasanya ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam