Setiap Muslimah AS memiliki cara masing-masing untuk menjelaskan kepada publik tentang jilbab dan Islam. Mereka lakukan itu dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman.
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah.
"Saya tidak tahu, seberapa paham mereka tentang Islam," kata dia
Suzanne Hamid, lulusan 2010 UNC Charlotte, mengungkap tidak banyak yang tahu bahwa di AS terdapat Muslim. Kalau pun tahu, cap negatif sudah terlanjut mengikat. Karena itu, ketika ia berada di luar negeri, ia selalu promosikan Islam.
"Ketika aku ke luar negeri, banyak orang terkejut dengan identitasku sebagai Muslim Amerika," kenang dia. Hamid mengaku beruntung memiliki lingkungan tempat tinggal yang menghargai keberagaman. Ia bahkan mendapatkan dukungan dari lingkungannya.
"Selalu saja, ketika bertemu dengan tetangga, mereka mengharapkan aku menjadi Muslim yang baik," ungkapnya.
Setiap Muslimah AS memiliki cara masing-masing untuk menjelaskan kepada publik tentang jilbab dan Islam. Mereka lakukan itu dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman.
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah. Sementara Suzanne Hamid, lulusan 2010 UNC Charlotte, memilih mengenalkan sisi positif Muslim AS saat berada di luar negeri .
Lain lagi dengan cara Tayyibah Taylor, editor majalah Azizah. Melalui majalah yang dipimpinnya ia mencoba untuk menampilkan keindahan Muslimah AS yang tidak pernah dibayangkan publik.
"Banyak cerita istimewa tentang Muslim. Aku bisa berbagi dengan masyarakat tentang cerita itu," kata dia.
Robina Niyaz, memanfaatkan profesinya sebagai humas untuk meluruskan informasi yang salah tentang Islam. Persepsi yang ada sangat ini membuat hal yang salah menjadi benar.
"Persepsi Islam di dunia barat, tidak bagus," kata dia.Namun, kata Niyaz, setiap Muslim jangan pernah melepaskan keimanan kepada Allah SWT hanya karena persepsi negatif. Ia percaya Allah SWT seorang perencana yang baik. "Allah SWT akan membimbing kita semua," pungkasnya.
BERSAMBUNG ...
Sumber
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah.
"Saya tidak tahu, seberapa paham mereka tentang Islam," kata dia
Suzanne Hamid, lulusan 2010 UNC Charlotte, mengungkap tidak banyak yang tahu bahwa di AS terdapat Muslim. Kalau pun tahu, cap negatif sudah terlanjut mengikat. Karena itu, ketika ia berada di luar negeri, ia selalu promosikan Islam.
"Ketika aku ke luar negeri, banyak orang terkejut dengan identitasku sebagai Muslim Amerika," kenang dia. Hamid mengaku beruntung memiliki lingkungan tempat tinggal yang menghargai keberagaman. Ia bahkan mendapatkan dukungan dari lingkungannya.
"Selalu saja, ketika bertemu dengan tetangga, mereka mengharapkan aku menjadi Muslim yang baik," ungkapnya.
Setiap Muslimah AS memiliki cara masing-masing untuk menjelaskan kepada publik tentang jilbab dan Islam. Mereka lakukan itu dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman.
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah. Sementara Suzanne Hamid, lulusan 2010 UNC Charlotte, memilih mengenalkan sisi positif Muslim AS saat berada di luar negeri .
Lain lagi dengan cara Tayyibah Taylor, editor majalah Azizah. Melalui majalah yang dipimpinnya ia mencoba untuk menampilkan keindahan Muslimah AS yang tidak pernah dibayangkan publik.
"Banyak cerita istimewa tentang Muslim. Aku bisa berbagi dengan masyarakat tentang cerita itu," kata dia.
Robina Niyaz, memanfaatkan profesinya sebagai humas untuk meluruskan informasi yang salah tentang Islam. Persepsi yang ada sangat ini membuat hal yang salah menjadi benar.
"Persepsi Islam di dunia barat, tidak bagus," kata dia.Namun, kata Niyaz, setiap Muslim jangan pernah melepaskan keimanan kepada Allah SWT hanya karena persepsi negatif. Ia percaya Allah SWT seorang perencana yang baik. "Allah SWT akan membimbing kita semua," pungkasnya.
BERSAMBUNG ...
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam