Kapan terakhir kali Anda membersihkan tas make-up Anda?
Mungkin pertanyaan seperti itu tidak pernah  terbersit di pikiran Anda. Tetapi para ahli memperingatkan tentang beberapa  perawatan kecantikan yang bisa berakibat buruk terhadap kesehatan Anda.  
Berikut adalah daftar 10 kebiasaan seputar  kecantikan yang berisiko kepada kesehatan:  
1. Tidak pernah mencuci kuas make-up
Kuas kosmetik yang Anda masukkan di tas  make-up adalah sarang penyakit dan kuman. Jika Anda tidak pernah membersihkan  alat kosmetik Anda - paling tidak sekali sepekan - mereka akan terkontaminasi  oleh sel kulit mati, minyak, bahkan bakteri.  
Hasilnya? Penyakit seperti reaksi alergi dan  infeksi pada kulit. Jadi, jadikan membersihkan alat kosmetik sama pentingnya  dengan membersihkan muka Anda. Sedikit shampoo bayi, air hangat, dan sedikit  sabun cukup membantu.  
2. Meminjam lipstik dan make-up mata
Anda meninggalkan make-up mata Anda di rumah,  tetapi pulang kantor nanti ternyata ada acara. Ah, pinjam make-up saja dari  teman kantor. Itu mungkin terdengar praktis, tetapi memakai lipstik dan make-up  mata milik orang lain bukanlah ide yang bagus.  
Bibir, mulut, dan tenggorokan adalah rumah  bagi segala macam kuman dan Anda tidak bisa menebak apakah teman Anda itu bebas  kuman hanya dari melihatnya saja. Selain virus flu dan demam yang berpotensial  menjangkiti Anda, bibir bisa pecah dan berdarah, dan akhirnya mentransfer  penyakit yang mengeram di darah.  
Selain itu, bakteria seperti Staphylococcus  aureus, yang bisa menyebabkan infeksi kulit parah, sering ditemukan di make-up  mata. Konjungtivitis (radang mata) dapat dengan mudah ditularkan juga.  
3. Meminjam gunting kuku dan pengikir kuku
Bahkan berbagi gunting dan pengikir kuku dapat  mengancam kesehatan Anda. Setitik darah yang menempel dari kulit sekitar kuku  dapat menularkan kuman tak terlihat kepada pengguna selanjutnya melalui celah  kulit.  
Tentu saja, teman Anda tidak terlihat  dikerubungi lalat - tetapi mungkin saja mereka mengidap Hepatitis B, penyakit  yang merusak hati, tanpa Anda sadari.  
4. Menggunakan kosmetik kedaluwarsa
Lipstik favorit Anda sudah tidak diproduksi  lagi. Jadi tak salah dong, jika Anda masih menyimpan lipstik buatan tahun 2002  tersebut? Seperti makanan, kosmetik juga memiliki tanggal kedaluwarsanya - dan  tetap menggunakannya setelah kedaluwarsa akan menyebabkan infeksi.  
Selalu cek tanggal kedaluwarsa yang tercetak  di kotak kemasan lipstik. Selain itu, ingatlah: Kebanyakan bedak, concealer,  dan lipbalm hanya tahan beberapa tahun. Pelembap tidak bisa tahan lewat dari  enam bulan karena mereka mengandung asam lemak, yang tidak bisa bertahan lama.  
Pensil alis dapat bertahan beberapa tahun,  kecuali Anda membasahkan ujungnya dengan ludah atau air. Tetapi maskara dan  make-up mata secara umum harus diganti paling lama setelah tiga bulan  pemakaian. Alas bedak dapat bertahan setahun jika Anda tidak langsung  menyentuhnya dengan tangan Anda. Simpan kosmetik di tempat yang dingin dan  kering di luar kamar mandi untuk menjaga keawetannya.  
5. Menggunakan eyeliner di dalam garis bulu  mata
Tidak peduli seberapa banyak selebriti yang  menggunakan eyeliner di dalam garis bulu matanya, hindari! Para dokter  memperingatkan bahwa hal ini dapat menyumbat pori-pori minyak, yang membantu  produksi air mata, di pinggiran kelopak mata Anda. Jika lubang pori itu  tersumbat, Anda akan menderita sindrom mata kering, yang dapat menyebabkan  radang. Jika tidak dirawat, itu bisa merusak mata dan menyebabkan kebutaan.  
6. Tidak berhati-hati di salon kuku
Pengalaman dimanjakan yang sempurna -- spa  kaki yang diikuti pedicure mewah. Tapi hati-hatilah dengan tempat Anda  melakukan perawatan, dan perhatikan baik-baik kebiasaan dari terapisnya. Jika  sebuah spa tidak melakukan pembersihan secara berkala ke bak kaki dengan  pembersih anti-jamur maka tempat itu bisa menjadi lahan subur infeksi untuk  kaki.  
Menggunakan alat yang sama untuk setiap klien  juga bisa menularkan kutil, yang disebabkann oleh virus papiloma manusia (HPV),  juga bakteri dan infeksi jamur. Semua alat harus melalui cairan pembasmi kuman  sebelum berganti klien.  
7. Melakukan 'spa ikan'
Ikan-ikan kecil menggigit kaki Anda adalah  perawatan yang paling terkenal saat ini -- tapi pastikan spa anda melakukan  pemeriksaan sebelumnya. Meski risiko kontaminasi kecil, kemungkinan itu akan  bertambah jika klien memiliki luka di kaki atau baru saja mencukur dan waxing.  
Jadi pastikan terapis anda memeriksa kondisi  kesehatan dan melakukan pemeriksaan di bagian kaki dulu, dan memastikan bak  kaki sangat bersih. Orang yang memiliki luka harus dirawat dulu dan orang yang  memiliki psoriasis atau diabetes harus menghindari spa ikan ini.  
8. Mengabaikan ketidaknyamanan di salon  rambut.
Hati-hati dengan pegal menyakitkan di daerah  leher saat rambut anda dicuci di salon. Penelitian menyebutkan bahwa posisi  tidak nyaman saat Anda sedang dikeramasi di salon, dalam beberapa kasus, dapat  menyebabkan stroke. Ini terjadi karena arteri di leher tertahan, memotong  aliran darah ke otak.  
Hal ini bisa menyebabkan pusing, wajah mati  rasa, bahkan penggumpalan darah. Hindari hal itu dengan menggunakan handuk  sebagai alas, atau meminta rambut Anda dicuci agak maju.  
9. Terlalu sopan di meja pijat
Hati-hati dengan tukang pijat yang memiliki  pijatan yang menyakitkan. Pijitan terlalu kencang bisa menyebabkan cedera,  seperti tendon putus dan ketegangan otot yang parah.  
Selalu bilang kalau merasa tidak nyaman dan  berikan umpan balik tentang jumlah tekanan yang baik. "Nyeri selalu  merupakan tanda peringatan," ujar seorang dokter. Berhati-hati jika Anda  sering mengalami masalah punggung, sedang hamil, atau menderita osteoporosis --  dan pastikan tukang pijat anda memiliki reputasi aman.  
10. Tidak melakukan tes rambut anda sebelum  mencat rambut anda  
Anda sudah mengecat rambut sebelumnya dan  ingin mengadakan perubahan penampilan -- jadi mengapa harus melakukan tes  seperti yang disarankan label? Karena reaksi akibat alergi bisa muncul dan  hasilnya bisa sangat serius.  
Senyawa organik yang dikenal sebagai PPD di  banyak terdapat di pewarna rambut bisa berujung kepada reaksi anafilaktik dalam  beberapa kasus parah -- yang bisa berakibat fatal. Baru-baru ini, seorang  remaja dari Inggris bernama Tabatha McCourt pingsan dan meninggal dunia setelah  mengalami reaksi ekstrem karena pewarna rambut.  
Pewarna rambut yang memiliki label 'alami,'  organik' atau 'eco' tidak menjamin kalau tidak ada kandungan PPD di dalamnya.  Ada kampanye yang dilakukan untuk melarang PPD, tapi sementara itu lebih baik  menggunakan pewarna yang luntur setelah enam pekan atau melakukan tes alergi 48  jam sebelum melakukan pengecatan rambut.     
Iain Salin, seorang trichologist, menuturkan:  "Bahkan jika Anda sudah mengecat rambut 100 kali sebelumnya, Anda masih  bisa menderita alergi kapan saja."
Sumber
Sumber

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam