Ada temuan menarik yang dilakukan oleh Thorsten Balsby, peneliti dari University of Aarhus, dan beberapa rekannya dari University of Copenhagen, Denmark, terkait kemampuan luar biasa yang dimiliki burung beo. Kemampuan tersebut adalah mengikuti suara apapun yang mereka dengar, baik mereka yang tinggal di alam bebas, ataupun yang tinggal dalam penangkaran.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS One, salah satu spesies beo, yakni orange-fronted conure (Aratinga canicularis), kemungkinan telah mengembangkan kemampuan ini agar dapat berkomunikasi dengan lancar dengan individu tertentu yang ada dalam kumpulannya.
Para peneliti menyebutkan, di alam bebas, orange-fronted conure tinggal dalam kumpulan yang dinamis. Di mana setiap individu bisa keluar dan masuk ke dalam kelompok tersebut kapan saja. Dengan demikian, setiap burung bertemu dengan individu yang berbeda setiap harinya.
Dari pengamatan, terungkap bahwa setiap individu burung ternyata memiliki suara panggilan yang berbeda-beda. Baik di alam bebas ataupun di penangkaran tempat peneliti melakukan studi, burung beo yang mendengar tiruan suara panggilan mereka sendiri merespons lebih sering dan lebih cepat terhadap panggilan dari burung lain yang menirunya dibandingkan dengan burung yang dipanggil namun bukan dengan tiruan suaranya.
Berdasarkan pengamatan ini, para peneliti mengindikasikan bahwa burung beo kemungkinan telah mengembangkan kemampuan ini sebagai mimik. Sehingga mereka bisa "memulai pembicaraan" dengan burung tertentu dalam kelompok yang bersangkutan dengan cara mengikuti suara panggilan burung yang dituju tersebut.
Sumber
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS One, salah satu spesies beo, yakni orange-fronted conure (Aratinga canicularis), kemungkinan telah mengembangkan kemampuan ini agar dapat berkomunikasi dengan lancar dengan individu tertentu yang ada dalam kumpulannya.
Para peneliti menyebutkan, di alam bebas, orange-fronted conure tinggal dalam kumpulan yang dinamis. Di mana setiap individu bisa keluar dan masuk ke dalam kelompok tersebut kapan saja. Dengan demikian, setiap burung bertemu dengan individu yang berbeda setiap harinya.
Dari pengamatan, terungkap bahwa setiap individu burung ternyata memiliki suara panggilan yang berbeda-beda. Baik di alam bebas ataupun di penangkaran tempat peneliti melakukan studi, burung beo yang mendengar tiruan suara panggilan mereka sendiri merespons lebih sering dan lebih cepat terhadap panggilan dari burung lain yang menirunya dibandingkan dengan burung yang dipanggil namun bukan dengan tiruan suaranya.
Berdasarkan pengamatan ini, para peneliti mengindikasikan bahwa burung beo kemungkinan telah mengembangkan kemampuan ini sebagai mimik. Sehingga mereka bisa "memulai pembicaraan" dengan burung tertentu dalam kelompok yang bersangkutan dengan cara mengikuti suara panggilan burung yang dituju tersebut.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam