Cerita Rumah Kantor Transisi Jokowi-JK yang Seharga Rp 85 Miliar - Jendela Dunia
Headlines News :
Home » » Cerita Rumah Kantor Transisi Jokowi-JK yang Seharga Rp 85 Miliar

Cerita Rumah Kantor Transisi Jokowi-JK yang Seharga Rp 85 Miliar

Written By radde on 14 Agustus, 2014 | 17.50

Presiden terpilih Jokowi membuat Kantor Transisi dengan menyewa sebuah rumah yang terletak di Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Kepemilikan rumah ini sempat mengundang tanya. Namun ternyata rumah ini disewa Jokowi dari seorang pengusaha properti.

Dikutip dari majalah detik edisi 141, Kamis (14/8/2014), pencarian rumah untuk Kantor Transisi itu dimulai pada Juli 2014. Jokowi memerintahkan Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto dan Rini Soemarno mencari rumah kontrakan pada 17 Juli 2014. Jokowi mewanti-wanti, rumah yang bakal dikontrak tidak boleh terlalu mewah dan besar.

Mereka pun menyewa jasa agen properti dan menyodorkan empat tempat pilihan. Selain rumah di Jalan Situbondo, tiga pilihan lainnya terletak di Jalan Panarukan, Jalan Banyumas, dan Jalan Subang. Semuanya di daerah elite Menteng.

Senin, 21 Juli 2014, sebelum meninjau kapal phinisi di pelabuhan Sunda Kelapa yang akan dipakai untuk pidato kemenangan Jokowi-JK setelah pengumuman hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum, Jokowi bertandang ke rumah di Jalan Situbondo. Ia langsung kepincut tanpa melihat tempat lain yang disiapkan tim transisi.

Rumah seluas 1.000 meter persegi itu tidak terlalu mewah walau berdiri di tengah hunian
mahal di jantung Jakarta. Jokowi menyukai gaya arsitektur rumah tersebut. Teras rumah ditopang pilar, yang menunjukkan kemegahan arsitektur kolonial. Namun tata halaman dan garasinya menunjukkan gaya modern yang ringkas.

Rumah itu milik Trisni Puspitaningtyas, istri Michael D. Ruslim (almarhum), mantan Presiden Direktur PT Astra International. Belakangan, Trisni menggeluti bisnis properti. Saat ini ia sedang getol mengembangkan proyek pembangunan kompleks perumahan di Jalan Delima Jaya, Rempoa, Tangerang Selatan, bernama Tris Living. Rumah yang dijadikan kantor tim transisi sebelumnya hendak dijual.

Petugas keamanan kompleks Jalan Situbondo, Edi, mengungkapkan, rumah Trisni itu direnovasi sekitar 2007-2008. Trisni merombak rumah menjadi benar-benar laik huni dengan perpaduan arsitektur kolonial, modern, dan Jawa

Rumah untuk Kantor Transisi tersebut berlantai dua. Memiliki empat kamar tidur, ruang
tamu, ruang tengah, dapur, dan kolam renang. Sedangkan di lantai dua menyisakan satu kamar tidur dan ruang tengah. Ruang tamu dan ruang depan didesain memiliki atap tinggi sehingga sejuk.

Pada 20 Februari 2013, seorang agen properti bernama Esther Juminha memasang iklan penjualan rumah tersebut melalui situs Internet. Waktu itu rumah tersebut dipatok dengan harga Rp 85 miliar. Esther mengaku dulu juga menawarkan sewa atas rumah itu. “Harga sewa per bulannya Rp 40 juta, itu dua tahun lalu,” tuturnya.

Pihak Kantor Transisi tak mau mengungkap harga sewa rumah itu. Andi Widjajanto hanya memastikan status rumah itu disewa secara profesional.
Sumber
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam

 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger