Sekitar 1.200 muslim berkumpul di mesjid terbesar di kota itu pada Jumat (20/7) sore untuk menentukan hari pertama ramadhan, bulan suci umat islam. Mereka mendengarkan ceramah sang imam, Yusuf Said, untuk memperdalam iman.
"Ini adalah bulan rahmat," kata sang imam, berkata dalam bahasa Inggris dan Arab secara bergantian. "Ini adalah bulan Quran, ramadhan akan menyucikan hati kita,".
Para jemaah kemudian meluap hingga ke lorong dan teras luar ruangan Islamic Center San Antonio seluas 8,5 hektare di daerah Texas Selatan Medical Center Area. Dalam kurun waktu seminggu ke depan, para jemaah berharap bisa berkumpul disebuah mesjid dengan luas 21.500 persegi, yang saat ini sedang dibangun dengan biaya sekitar 2,5 juta US dollar.
Kerumunan jemaah semakin meningkat di sembilan mesjid di kota, dimana sebanyak 30 ribu muslim diperkirakan berkumpul untuk berdoa sepanjang malam. Sebagian jemaah lain sering berdoa lebih lama selama ramadhan, dan mereka lebih sering membaca Al-Qur'an dan mengumpulkan sumbangan bagi fakir miskin. Saat matahari terbenam, mereka berkumpul di rumah atau mesjid-mesjid untuk berbuka puasa setiap hari.
Islamic Center ini berdiri sejak tahun 1992 di sebuah toko kelontong, dan empat tahun kemudian barulah dibangun mesjid di Fairhaven Avenue, dengan luas hampir 8 ribu meter persegi. Tetapi dengan terus bertambahnya jemaah baru, pusat islam disini mulai kekurangan ruang.
Mesjid baru yang sedang dibangun akan memiliki pintu masuk yang lebih besra dan lorong-lorong, dengan lantai dan dinding marmer. Ruang sholat utama yang ditujukan untuk laki-laki akan memiliki dinding yang terbuat dari granit dan kubah besar maupun lampu kristal. Imam Said juga akan memiliki kantor dalam ukuran besar serta ruang pertemuan. Sedangkan perempuan dan anak-anak akan berkumpul di ruang sebelahnya yang dipisahkan dengan kaca.
"Ini merupakan waktu yang saya tunggu-tunggu," kata Badil Elhady, insinyur pemeliharaan untuk Schlumberger di San Antonio. Ada sukacita yang dialaminya dalam menyelesaikan kewajiban tahun ini bagi agama islam.
Sumber
"Ini adalah bulan rahmat," kata sang imam, berkata dalam bahasa Inggris dan Arab secara bergantian. "Ini adalah bulan Quran, ramadhan akan menyucikan hati kita,".
Para jemaah kemudian meluap hingga ke lorong dan teras luar ruangan Islamic Center San Antonio seluas 8,5 hektare di daerah Texas Selatan Medical Center Area. Dalam kurun waktu seminggu ke depan, para jemaah berharap bisa berkumpul disebuah mesjid dengan luas 21.500 persegi, yang saat ini sedang dibangun dengan biaya sekitar 2,5 juta US dollar.
Kerumunan jemaah semakin meningkat di sembilan mesjid di kota, dimana sebanyak 30 ribu muslim diperkirakan berkumpul untuk berdoa sepanjang malam. Sebagian jemaah lain sering berdoa lebih lama selama ramadhan, dan mereka lebih sering membaca Al-Qur'an dan mengumpulkan sumbangan bagi fakir miskin. Saat matahari terbenam, mereka berkumpul di rumah atau mesjid-mesjid untuk berbuka puasa setiap hari.
Islamic Center ini berdiri sejak tahun 1992 di sebuah toko kelontong, dan empat tahun kemudian barulah dibangun mesjid di Fairhaven Avenue, dengan luas hampir 8 ribu meter persegi. Tetapi dengan terus bertambahnya jemaah baru, pusat islam disini mulai kekurangan ruang.
Mesjid baru yang sedang dibangun akan memiliki pintu masuk yang lebih besra dan lorong-lorong, dengan lantai dan dinding marmer. Ruang sholat utama yang ditujukan untuk laki-laki akan memiliki dinding yang terbuat dari granit dan kubah besar maupun lampu kristal. Imam Said juga akan memiliki kantor dalam ukuran besar serta ruang pertemuan. Sedangkan perempuan dan anak-anak akan berkumpul di ruang sebelahnya yang dipisahkan dengan kaca.
"Ini merupakan waktu yang saya tunggu-tunggu," kata Badil Elhady, insinyur pemeliharaan untuk Schlumberger di San Antonio. Ada sukacita yang dialaminya dalam menyelesaikan kewajiban tahun ini bagi agama islam.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam