Batu Yang Bisa Bergerak - Jendela Dunia
Headlines News :
Home » , » Batu Yang Bisa Bergerak

Batu Yang Bisa Bergerak

Written By radde on 19 Mei, 2012 | 12.31

Pernah mendengar tentang keajiban di
padang pasir, yaitu ada batu-batu yang bisa bergerak sendiri tanpa
bantuan apa pun. Bagaimana ini bisa terjadi? Fenomena ini memang membingungkan, bahkan bagi dunia sains sekalipun.


Di tengah keheningan dan panas yang mencapai 50 derajat celsius di Lembah Kematian (Death Valley),
California, Amerika Serikat (AS), batu-batu besar itu tampak bergerak
pelan, tanpa dibantu, melintasi padang pasir. Batu-batu itu, beberapa
di antaranya lebih dari 100 kg, maju sedikit demi sedikit dalam
keanehan, dalam pola garis lurus melintasi permukaan lembah yang datar.
"Perjalanan" batu-batu itu tercatat mencapai 318 meter per tahun.

Para ahli yakin fenomena itu disebabkan sejumlah kondisi cuaca khusus
yang datang bersamaan. Studi-studi menunjukkan, sebuah kombinasi dari
angin berkecepatan 90 meter per jam, pembentukan es pada malam hari,
dan lapisan tipis tanah liat pada permukaan padang pasir membantu
pergerakan batu-batu itu.

Fotografer Mike Byrne (40) bertahun-tahun mendokumentasikan batu-batu
yang bergerak misterius tersebut. Foto-fotonya yang menakjubkan telah
memperlihatkan keadaan batu-batu yang meninggalkan bekas di padang pasir
yang hampir tidak dijamah manusia itu.

Dia mengatakan, "Beberapa dari batu-batu ini beratnya sama dengan berat
manusia dewasa. Sungguh aneh membayangkan batu-batu meluncur di pasir
seperti itu. Kebanyakan dari batu-batu itu ditemukan di sebuah tempat
yang dikenal sebagai Racetrack Playa, di mana tanahnya sangat datar."


Lembah
Kematian merupakan daerah terendah di AS, berada 84 meter di bawah
permukaan laut. Daerah itu hampir seluruhnya rata, dan tercatat sebagai
tempat terpanas kedua di dunia dengan temperatur 58 derajat celsius.

Tahun 1990-an, sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin
Professor John Reid, dari Hampshire College, Massachusetts, AS, mencoba
menjelaskan pergerakan batu-batu itu. Studi tersebut menyimpulkan,
batu-batu itu mungkin bergerak ketika menyatu dengan lapisan pembentukan
es pada permukaan pasir saat malam hari.

Ketika pasir meleleh, Profesor Reid mengatakan, batu-batu itu juga ikut
bergerak bersama es dan angin, itulah yang membentuk pola-pola
pergerakan tersebut.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam

 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger