Insiden tak terduga dialami oleh salah satu pemilik ponsel Apple, Shibani Bhujle. Sebab, iPhone 4S miliknya mendadak panas lalu tiba-tiba...duarrrr! Meledak.
Kisahnya bermula saat marketing manager di salah satu perusahaan di New York tersebut sedang menaruh iPhone miliknya di meja sebuah kafe. Dia mengaku posisi iPhone yang sudah dimiliki satu tahun terakhir tersebut tidak dalam posisi diisi baterai.
Tak lama kemudian dia mencium bau asap dari iPhone 4S tersebut. Betapa kagetnya, ketika sadar bahwa iPhone miliknya tersebut mendadak mati dan semakin panas saat dipegang.
Dia mencoba untuk menghidupkan perangkat tetapi tidak berhasil dan kemudian dia panik saat iPhone tersebut terus memancarkan bau terbakar karena memanas. Karena semakin panik, dia berinisiatif membongkar bagian belakang iPhone, dan di sana ia menemukan cairan yang keluar dari sela-sela baterainya. Kemudian meledak.
Sialnya, niat wanita ini untuk menyelamatkan iPhone miliknya dengan membongkarnya sendiri tak menguntungkan baginya. Sebab, pusat layanan perbaikan Apple tak melayani perbaikan atau pergantian, terlebih Bhujle mencopot baterai iPhone sendiri.
"Aku tidak percaya bahwa mereka bahkan mereka tidak menawarkan perangkat pengganti saat ini. Padahal ini adalah masalah manufaktur, "ujar Bhujle
Perangkat Apple bukan satu-satunya yang rentan terhadap masalah seperti ini. Seorang peserta pada konferensi hacker di Las Vegas tahun 2012 mengalami hal serupa saat ponsel Motorola miliknya terbakar di saku belakangnya.
Baterai berbasis Lithium Ion yang umum digunakan pada kebanyakan smartphone memang lebih kecil dan lebih tahan lama, tetapi membutuhkan lebih banyak perawatan dari pengguna karena fakta bahwa baterai ini rapuh.
Sumber
Kisahnya bermula saat marketing manager di salah satu perusahaan di New York tersebut sedang menaruh iPhone miliknya di meja sebuah kafe. Dia mengaku posisi iPhone yang sudah dimiliki satu tahun terakhir tersebut tidak dalam posisi diisi baterai.
Tak lama kemudian dia mencium bau asap dari iPhone 4S tersebut. Betapa kagetnya, ketika sadar bahwa iPhone miliknya tersebut mendadak mati dan semakin panas saat dipegang.
Dia mencoba untuk menghidupkan perangkat tetapi tidak berhasil dan kemudian dia panik saat iPhone tersebut terus memancarkan bau terbakar karena memanas. Karena semakin panik, dia berinisiatif membongkar bagian belakang iPhone, dan di sana ia menemukan cairan yang keluar dari sela-sela baterainya. Kemudian meledak.
Sialnya, niat wanita ini untuk menyelamatkan iPhone miliknya dengan membongkarnya sendiri tak menguntungkan baginya. Sebab, pusat layanan perbaikan Apple tak melayani perbaikan atau pergantian, terlebih Bhujle mencopot baterai iPhone sendiri.
"Aku tidak percaya bahwa mereka bahkan mereka tidak menawarkan perangkat pengganti saat ini. Padahal ini adalah masalah manufaktur, "ujar Bhujle
Perangkat Apple bukan satu-satunya yang rentan terhadap masalah seperti ini. Seorang peserta pada konferensi hacker di Las Vegas tahun 2012 mengalami hal serupa saat ponsel Motorola miliknya terbakar di saku belakangnya.
Baterai berbasis Lithium Ion yang umum digunakan pada kebanyakan smartphone memang lebih kecil dan lebih tahan lama, tetapi membutuhkan lebih banyak perawatan dari pengguna karena fakta bahwa baterai ini rapuh.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam