Jakarta harus belajar dari Bangkok. Sebagai ibu kota negara Thailand yang pertumbuhan investasi propertinya di bawah Jakarta, hanya 6,53 persen, Bangkok justru punya bangunan vertikal membanggakan. Tak tanggung-tanggung, kota ini menempatkan tiga gedung dalam daftar 100 apartemen tertinggi di dunia versi Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CUTBH).
Ketiga hunian pencakar langit itu adalah The River South Tower yang berada di posisi 36. Hunian vertikal yang mulai beroperasi pada 2012 silam ini memiliki ketinggian 258 meter dengan jumlah 74 lantai.
Apartemen berikutnya adalah State Tower setinggi 247 meter. Berisi 68 lantai, apartemen ini resmi dihuni sejak 12 tahun silam dan ditempatkan di peringkat 49 dunia. Sementara itu, The Pano berada di posisi 99. Dengan tinggi 220 meter, apartemen ini terdiri dari 57 lantai.
Kota lainnya di Asia Tenggara yang bisa menyamai prestasi Bangkok dalam kategori hunian tertinggi di dunia saat ini adalah Singapura dengan menyumbang tiga gedung apartemen pencakar langit. Mereka adalah The Sail @Marina Bay (245 m, 70 lantai) yang diserahterimakan pada penghuninya pada tahun 2008, The Met (231 m, 69) yang kelar pembangunannya pada 2009, serta Marina Bay Residences setinggi 227 m, 55 lantai.
Lalu, bagaimana dengan Jakarta?
Saat ini, dua menara kembar The Peak masih diakui sebagai apartemen tertinggi di Indonesia. Salah satu portofolio Agung Podomoro Group ini dikembangkan pada 2003 dan rampung empat tahun berikutnya. Jika dihitung ketinggian bangunan sampai atap, gedung ini hanya mencapai 218,5 meter dengan jumlah lantai 55 dan 35. Namun, jika ditambah dengan puncak antena dan mahkota (crown) bangunan, ketinggiannya bisa di atas The River South, yakni 265 meter.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam