World Cup atau Piala Dunia sepakbola telah membuat demam bagi para penggila bola terutama yang mempunyai kesebelasan favoritnya masuk ke putaran piala dunia. Tahun ini getaran piala dunia berbarengan dengan datangnya bulan suci Ramadan yaitu bulan yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim dunia, mengapa? Karena di dalam bulan Ramadan terdapat malam-malam yang luar biasa dan tidak pernah diberikan Allah pada bulan yang lain.
Rasulullah saw bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah azza wa jalla mewajibkan atas kalian berpuasa Ramadan. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan kebaikan." (HR An-Nasai).
sungguh luar biasa bukan!!!
Piala dunia atau puasa Ramadan, mana yang lebih menggetarkan buat kita? Melihat gol-gol spektakuler yang dibuat oleh Messi yang oleh pelatih Nigeria dianggap dari planet lain atau sundulan Van Persie saat mencetak gol ke gawang Inggris, ataukah mengisi malam-malam Ramadan dengan Tadarus mengaji dan mempelajari kalam ilahi yaitu Alquran. Jawaban hanya ada pada diri Anda masing-masing.
Ibarat produk dan Pasar
Ibarat sebuah produk, maka perhelatan piala dunia merupakan produk yang dihasilkan oleh manusia dengan pengaruh Allah di dalamnya. Sementara Ramadan merupakan produk Allah Azza wa jalla yang tidak mungkin manusia terlibat di dalamnya. Melihat perbedaan ini harusnya manusia wabil khusus umat muslim memilih ibadah Ramadan sebagai prioritas dalam menjalankannya bukan Piala Dunia sebagai prioritas. Tapi bukan manusia namanya bila tidak mbalelo karena tahu bahwa Allah itu maha pengampun, sehingga punya dalih pasti Allah mengampuni setiap kesalahan umatnya. Sepakbola sebagai produk manusia memang mempunyai daya tarik yang luar biasa, beberapa hari yang lalu ketika melihat hasil pertandingan antara Yunani dan Costarica selepas sholat subuh, bagaimana para suporter masing-masing negara sampai menangis sungguh luar biasa sihir dari sepakbola. So kapan kita terakhir meneteskan airmata ketika bermunajah atau membaca, mendengar wahyu Allah yang tertulis dalam Alquran al kariim.
Piala dunia memang menyebabkan demam yang luar biasa, bahkan dalam satu rumah bisa mempunyai kesebelasan favorit masing-masing. Ya, inilah piala dunia yang berlangsung empat tahun sekali. Demikian halnya dengan Ramadan juga menyebabkan demam keimanan bagi semua umat muslim dunia.
Hal yang juga menarik untuk diperhatikan, dua momentum ini mempunyai potensi atau peluang yang luar biasa besarnya dalam konteks bisnis. Dalam ilmu pemasaran maka ini yang disebut dengan ‘seasonally market’ atau pasar musiman artinya kejadian ini hanya terjadi pada saat datang piala dunia dan Ramadan, sehingga bagi para pelaku pasar kejadian yang langka ini bisa menjadi peluang bisnis yang luar biasa besarnya. Geliat Piala Dunia hanya berlangsung 4 tahunan, sehingga semua merek berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat terbaik di dalam kegiatan pemasarannya, seperti contoh ada dua merek yang tengah bertempur selama piala dunia yaitu Nike dan Adidas karena merekalah yang menguasai pasar asesoris olahraga yang mampu menghasilkan triliunan rupiah
Ramadan juga datangnya setiap tahun hanya satu kali, hal ini juga membuka peluang bisnis yang tidak kalah luar biasa dibandingkan perhelatan piala dunia seperti bazar Ramadan, umroh Ramadan, paket buka puasa bareng di hotel-hotel berbintang, belum lagi ditambahkan besarnya infaq dan sedekah dari umat muslim yang biasanya lebih gampang meluncurnya daripada bulan-bulan di luar Ramadan karena Allah berjanji melipatgandakan apa-apa yang hambanya sedekahkan di bulan Ramadan sampai tak terhingga besarnya.
Dijelaskan dalam hadits qudsi, "Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya, setiap kebaikan akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat." (HR Bukhari, No 1894)
Siapa yang mampu dan cepat melihat peluang serta mengoptimalkan setiap peluang yang ada menjadi sebuah produk atau jasa dengan segala keunikan maka merekalah yang akan keluar sebagai pemenang dunia dan akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam Riwayat Abu Ya’la: “Seandainya umatku mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan ini (Ramadan), niscaya umatku mengharapkan dalam setahun menjadi Ramadan semuanya.
”Wallahu A’lam bishowab.
Sumber
Rasulullah saw bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah azza wa jalla mewajibkan atas kalian berpuasa Ramadan. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan kebaikan." (HR An-Nasai).
sungguh luar biasa bukan!!!
Piala dunia atau puasa Ramadan, mana yang lebih menggetarkan buat kita? Melihat gol-gol spektakuler yang dibuat oleh Messi yang oleh pelatih Nigeria dianggap dari planet lain atau sundulan Van Persie saat mencetak gol ke gawang Inggris, ataukah mengisi malam-malam Ramadan dengan Tadarus mengaji dan mempelajari kalam ilahi yaitu Alquran. Jawaban hanya ada pada diri Anda masing-masing.
Ibarat produk dan Pasar
Ibarat sebuah produk, maka perhelatan piala dunia merupakan produk yang dihasilkan oleh manusia dengan pengaruh Allah di dalamnya. Sementara Ramadan merupakan produk Allah Azza wa jalla yang tidak mungkin manusia terlibat di dalamnya. Melihat perbedaan ini harusnya manusia wabil khusus umat muslim memilih ibadah Ramadan sebagai prioritas dalam menjalankannya bukan Piala Dunia sebagai prioritas. Tapi bukan manusia namanya bila tidak mbalelo karena tahu bahwa Allah itu maha pengampun, sehingga punya dalih pasti Allah mengampuni setiap kesalahan umatnya. Sepakbola sebagai produk manusia memang mempunyai daya tarik yang luar biasa, beberapa hari yang lalu ketika melihat hasil pertandingan antara Yunani dan Costarica selepas sholat subuh, bagaimana para suporter masing-masing negara sampai menangis sungguh luar biasa sihir dari sepakbola. So kapan kita terakhir meneteskan airmata ketika bermunajah atau membaca, mendengar wahyu Allah yang tertulis dalam Alquran al kariim.
Piala dunia memang menyebabkan demam yang luar biasa, bahkan dalam satu rumah bisa mempunyai kesebelasan favorit masing-masing. Ya, inilah piala dunia yang berlangsung empat tahun sekali. Demikian halnya dengan Ramadan juga menyebabkan demam keimanan bagi semua umat muslim dunia.
Hal yang juga menarik untuk diperhatikan, dua momentum ini mempunyai potensi atau peluang yang luar biasa besarnya dalam konteks bisnis. Dalam ilmu pemasaran maka ini yang disebut dengan ‘seasonally market’ atau pasar musiman artinya kejadian ini hanya terjadi pada saat datang piala dunia dan Ramadan, sehingga bagi para pelaku pasar kejadian yang langka ini bisa menjadi peluang bisnis yang luar biasa besarnya. Geliat Piala Dunia hanya berlangsung 4 tahunan, sehingga semua merek berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat terbaik di dalam kegiatan pemasarannya, seperti contoh ada dua merek yang tengah bertempur selama piala dunia yaitu Nike dan Adidas karena merekalah yang menguasai pasar asesoris olahraga yang mampu menghasilkan triliunan rupiah
Ramadan juga datangnya setiap tahun hanya satu kali, hal ini juga membuka peluang bisnis yang tidak kalah luar biasa dibandingkan perhelatan piala dunia seperti bazar Ramadan, umroh Ramadan, paket buka puasa bareng di hotel-hotel berbintang, belum lagi ditambahkan besarnya infaq dan sedekah dari umat muslim yang biasanya lebih gampang meluncurnya daripada bulan-bulan di luar Ramadan karena Allah berjanji melipatgandakan apa-apa yang hambanya sedekahkan di bulan Ramadan sampai tak terhingga besarnya.
Dijelaskan dalam hadits qudsi, "Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya, setiap kebaikan akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat." (HR Bukhari, No 1894)
Siapa yang mampu dan cepat melihat peluang serta mengoptimalkan setiap peluang yang ada menjadi sebuah produk atau jasa dengan segala keunikan maka merekalah yang akan keluar sebagai pemenang dunia dan akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam Riwayat Abu Ya’la: “Seandainya umatku mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan ini (Ramadan), niscaya umatku mengharapkan dalam setahun menjadi Ramadan semuanya.
”Wallahu A’lam bishowab.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam