dimulai di planet Bumi adalah salah
satu target utama ilmu pengetahuan.
Sejumlah peneliti asal Inggris memiliki
teori baru. Mereka yakin kunci untuk
mengetahui misteri bentuk kehidupan awal di Bumi justru berada di bulan.
Peneliti menyebutkan, batu-batuan
yang berasal dari planet Bumi
terlempar ke bulan saat asteroid
membombardir Bumi dan inner planet
(planet paling dekat dengan
Matahari) lainnya.
Sebagai informasi, sekitar 4 miliar
tahun lalu, terjadi fenomena hujan
meteor yang disebut sebagai Late
Heavy Bombardment. Ketika itu,
planet Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars dihujani oleh ribuan asteroid dan meteorit yang menghantam
permukaan planet.
Fenomena sangat mengerikan yang
berlangsung selama 300 juta tahun
itu memiliki efek beragam pada planet-
planet yang ketika itu masih muda,
salah satunya adalah pelontaran
miliaran ton material dari permukaan planet ke luar angkasa.
Pada kasus Bumi, sebagian material
itu kemungkinan berhasil tiba di Bulan.
Hipotesis ini sangat masuk akal,
mengingat di kutub selatan Bumi
pernah dijumpai meteorit yang
terbukti berasal dari planet Mars.
Untuk itu, sangatlah mungkin
berasumsi bahwa planet-planet
terdalam saling bertukar material
saat Late Heavy Bombardment.
Demikian pula dengan Bumi dan
Bulan yang juga saling bertukaran material.
Menurut sejumlah pakar dari
University of London Birkbeck
College School of Earth Sciences,
material milik Bumi itu telah mendarat
di Bulan dengan mulus sehingga
memungkinkan tanda-tanda biologis tetap tersimpan dengan baik.
Dikutip dari Softpedia, tim peneliti
yang diketuai oleh Ian Crawford dan
Emily Baldwin menyebutkan, tanda-
tanda biologi itu justru tidak akan
mampu bertahan di Bumi karena
besarnya dampak tumbukan meteor, erosi akibat angin dan hujan, aktivitas
volkanik, gempa bumi, dan
penguasaan habitat oleh spesies
makhluk hidup lain.
Dalam sejumlah simulasi komputer,
tim peneliti menunjukkan sebongkah
material yang terpental ke arah
Bulan akibat tumbukan asteroid pada
bumi akan mendarat di permukaan
Bulan dengan kecepatan 2,5 kilometer per detik atau kurang.
Dengan temperatur yang ada di
Bulan, tidak ada bagian dari material
itu yang mendekati tekanan puncak
yang mengakibatkan material itu
meleleh.
Sayangnya, teori baru ini belum bisa
dibuktikan secara ilmiah sampai
manusia kembali pergi ke Bulan,
mengumpulkan sampel bebatuan dari
sejumlah lokasi, dan membawa pulang
ke Bumi untuk dianalisa secara mendalam. Namun, melakukan
penelitian seperti itu akan memberikan
kita pengetahuan yang luar biasa
akan sejarah kehidupan di planet
Bumi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam