"Masak kedelai, singkong, buah-buahan, beras, sampai garam saja milih impor. Ganti saja nama departemennya jadi kementerian impor Republik Indonesia".
Kalimat di atas memang terdengar bernada sarkasme. Namun itulah sindiran yang dilontarkan peretas yang menyusup ke situs Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Situs yang beralamat di www.deptan.go.id itu diketahui telah diretas pelaku yang mengatasnamakan dirinya sebagai betutu@pitulasan. Memang, tampilan yang 'dipermak' bukan di halaman depan, melainkan cuma di salah satu halamannya.
Namun yang menarik, pelaku meninggalkan pesan yang isinya menyindir pemerintah terkait berbagai bahan makanan yang harus disediakan melalui jalur impor.
"Pak, negara ini ahli pertaniannya banyak. Profesor di universitas-universitas dan juga ipb kan banyak. Presidennya juga doktor lulusan IPB, mbok ya apa-apa jangan impor. Masak Kedelai, Singkong, Buah-buahan, Beras, sampe Garam aja milih impor. Ganti aja nama departemennya jadi kementerian impor Republik Indonesia. Apa udah tinggal masa balik modal??..".
"Sial bener jadi rakyat, kemarin lombok dimahalin, manut. apa-apa dimahalin manut juga.. andalannya cuma tahu tempe.. eh susah juga.. apes-apes.. makan apa ya??," tulisnya, s
Memang, belakangan isu soal krisis pangan dan ketergantungan terhadap produk impor menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Hal ini semakin memuncak kala terjadinya kelangkaan kedelai. Akibatnya, makanan khas Indonesia yakni tahu tempe juga jadi semakin sulit dijumpai di pasaran.
Sumber
Kalimat di atas memang terdengar bernada sarkasme. Namun itulah sindiran yang dilontarkan peretas yang menyusup ke situs Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Situs yang beralamat di www.deptan.go.id itu diketahui telah diretas pelaku yang mengatasnamakan dirinya sebagai betutu@pitulasan. Memang, tampilan yang 'dipermak' bukan di halaman depan, melainkan cuma di salah satu halamannya.
Namun yang menarik, pelaku meninggalkan pesan yang isinya menyindir pemerintah terkait berbagai bahan makanan yang harus disediakan melalui jalur impor.
"Pak, negara ini ahli pertaniannya banyak. Profesor di universitas-universitas dan juga ipb kan banyak. Presidennya juga doktor lulusan IPB, mbok ya apa-apa jangan impor. Masak Kedelai, Singkong, Buah-buahan, Beras, sampe Garam aja milih impor. Ganti aja nama departemennya jadi kementerian impor Republik Indonesia. Apa udah tinggal masa balik modal??..".
"Sial bener jadi rakyat, kemarin lombok dimahalin, manut. apa-apa dimahalin manut juga.. andalannya cuma tahu tempe.. eh susah juga.. apes-apes.. makan apa ya??," tulisnya, s
Memang, belakangan isu soal krisis pangan dan ketergantungan terhadap produk impor menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Hal ini semakin memuncak kala terjadinya kelangkaan kedelai. Akibatnya, makanan khas Indonesia yakni tahu tempe juga jadi semakin sulit dijumpai di pasaran.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam