Banyak Wanita Di Inggris Yang Gagal Jadi Ibu Karena Implan KB Hilang Di dalam Tubuh - Jendela Dunia
Headlines News :
Home » , , » Banyak Wanita Di Inggris Yang Gagal Jadi Ibu Karena Implan KB Hilang Di dalam Tubuh

Banyak Wanita Di Inggris Yang Gagal Jadi Ibu Karena Implan KB Hilang Di dalam Tubuh

Written By radde on 06 September, 2012 | 11.15

Implan KB biasanya dipasang di bawah kulit lengan kiri yang tujuan pemasangannya untuk mencegah kehamilan. Namun apa jadinya jika implan tersebut hilang di tubuh hingga sinar X pun kesulitan mencarinya.

Di negara maju seperti Inggris seringkali ditemukan wanita yang telah memasuki usia 30-an tahun tapi baru berencana memiliki anak. Untuk menunda kehamilan, National Health Service (NHS) pun membantu merekomendasikan alat kontrasepsi di tubuh para wanita ini.

Namun tragisnya, baru-baru ini dikabarkan banyak implan kontrasepsi ini yang 'masuk' ke dalam tubuh pasien dan menggugurkan keinginan mereka untuk memiliki momongan.

Alat kontrasepsi bermerk Implanon telah lama direkomendasikan oleh NHS. Implan yang disusupkan ke bawah kulit lengan kiri bagian atas ini diklaim mampu melepaskan senyawa kimia buatan yang mencegah ovarium melepaskan sel telur dan mencegah kehamilan selama tiga tahun, tetapi usut punya usut ternyata efektivitasnya bisa berlangsung hingga lima tahun.

Produsen Implanon asal AS, Merck/Organon mengatakan setelah ditanamkan di bawah kulit, di sekitar alat ini akan terbentuk jaringan yang menjaganya tetap di tempat dan tak berpindah kemana-mana. Nyatanya, banyak pasien pengguna Implanon mengaku 'kehilangan' implan karena alat itu masuk ke dalam tubuh mereka.

Sejumlah implan mungkin hanya 'jalan-jalan' sejauh beberapa centimeter ke lengan bagian atas atau bawah. Tapi sejumlah implan lainnya bergerak lebih jauh dan tersembunyi di dalam jaringan tubuh. Masalahnya, meski tersembunyi di dalam jaringan, implan ini masih bekerja aktif dan terbuat dari plastik yang dapat dibiodegradasi sehingga tak dapat dilacak dengan sinar X.

Sayangnya bagi pasien yang usianya mencapai 30-an tahun, implan ini dikhawatirkan akan menghapuskan peluang terakhir mereka untuk menjadi seorang ibu. Para wanita ini diminta untuk memakai implan karena klinik 'mengiming-imingi' pasien dengan mengatakan bahwa pemakaian implan akan mempercepat kembalinya kesuburan mereka bila dibandingkan dengan minum pil.

Salah satu korbannya adalah konsultan perjalanan bernama Nici Davies (37). Pada bulan April 2012, Davies meminta implannya diangkat tapi nyatanya para dokter yang menanganinya tak bisa menemukan implan tersebut di dalam tubuhnya. Bahkan implan itu tetap aktif hingga usianya mencapai 40 tahun dan menggugurkan rencananya untuk memiliki anak.

Davies ditawari untuk dipasangi implan ini pada tahun 2010 setelah ia mengaku membutuhkan alat kontrasepsi yang handal tapi berencana memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan. Davies pun mau-mau saja karena sebelumnya ia diberi tahu jika implan itu dapat diangkat dengan mudah.

"Masalahnya ternyata efektivitas implan itu bisa bertahan hingga lima tahun. Saya pun tak punya peluang untuk memiliki anak," sesalnya

Kalau tahu kondisinya akan seperti itu, lalu mengapa sejumlah dokter dan klinik kesuburan 'memaksa' pasien berusia 30-an tahun untuk memasang implan tersebut?

Meski kasus semacam ini sangat sering ditemukan pada pasien, kebanyakan klinik hanya menyarankan agar implan tersebut dibiarkan begitu saja. Kalaupun dioperasi, prosedur itu justru akan menimbulkan ketidaknyamanan dan kerusakan bagi jaringan yang 'disusupi' implan tersebut.

Menanggapi hal itu, Lynn Hearton, manajer layanan informasi dari Family Planning Association mengungkapkan kemungkinan implan untuk 'jalan-jalan' ke seluruh tubuh itu sangat kecil tapi terkadang mereka bisa saja tertanam terlalu dalam.

"Lagipula ada dokter terlatih yang dapat mengeluarkannya. Para pasien yang memperoleh implan ini pun dapat memastikan keberadaan implan dengan merasakannya di bawah kulit. Jika mereka tak bisa melakukannya, pasien dapat memeriksakannya atau menelpon kami untuk meminta saran selanjutnya," kata Hearton

Pada tahun 2010, klinik-klinik di bawah NHS mengganti Implanon dengan Nexplanon yang juga buatan Merck. Bedanya, implan baru ini dapat terlihat di bawah sinar X.

Seorang pasien dapat meminta pengangkatan implan kapanpun dia mau tapi pengangkatannya tak boleh lebih dari tiga tahun sejak tanggal pemasangan.

"Jika kasus langka seperti implan yang tak dapat ditemukan maka ada prosedur yang harus dilakukan penyedia layanan pemasangan implan untuk melaporkannya pada produsen. Terlepas dari itu, implan itu sendiri harus dipasangkan dan diangkat oleh staf kesehatan yang profesional dan terlatih," terang seorang jubir NHS.
Sumber
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam

 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger