Apple dinilai tidak mematuhi perintah pengadilan di Inggris untuk meminta maaf pada Samsung. Akibatnya, Apple pun diminta membayar ongkos pengadilan Samsung, termasuk upah pengacara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apple diminta mendeklarasikan gugatan bahwa Samsung menjiplak iPad tidak terbukti di pengadilan. Namun pernyataan Apple yang dipublikasikan di websitenya dan beberapa surat kabar dinilai sembarangan.
Apple memang kemudian memodifikasi pernyataan tersebut, namun tidak juga memuaskan hakim pengadilan dan dinilai membingungkan orang.
"Terdapat sindiran bahwa pengadilan Inggris mengambil kesimpulan berbeda tentang penjiplakan, padahal tidak," demikian pernyataan pengadilan.
Apple pun dianggap tidak menghormati perintah hakim. Akibatnya, mereka diminta membayar seluruh biaya pengadilan, termasuk gaji pengacara Samsung selama perkara berlangsung.
"Ini sebagai tanda ketidaksetujuan pengadilan terhadap kelakuan pihak tersebut, khususnya yang berhubungan dengan respek mereka terhadap perintah pengadilan," tulis pengadilan
Sumber
Seperti diberitakan sebelumnya, Apple diminta mendeklarasikan gugatan bahwa Samsung menjiplak iPad tidak terbukti di pengadilan. Namun pernyataan Apple yang dipublikasikan di websitenya dan beberapa surat kabar dinilai sembarangan.
Apple memang kemudian memodifikasi pernyataan tersebut, namun tidak juga memuaskan hakim pengadilan dan dinilai membingungkan orang.
"Terdapat sindiran bahwa pengadilan Inggris mengambil kesimpulan berbeda tentang penjiplakan, padahal tidak," demikian pernyataan pengadilan.
Apple pun dianggap tidak menghormati perintah hakim. Akibatnya, mereka diminta membayar seluruh biaya pengadilan, termasuk gaji pengacara Samsung selama perkara berlangsung.
"Ini sebagai tanda ketidaksetujuan pengadilan terhadap kelakuan pihak tersebut, khususnya yang berhubungan dengan respek mereka terhadap perintah pengadilan," tulis pengadilan
Sumber
1 komentar:
Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam