Mikroba jenis Serratia liquefaciens yang ditemukan di kulit dan rambut manusia serta ikan bisa bertahan di "Mars". Mikroba itu dapat bertahan di tekanan rendah, atmosfer yang kaya karbon dioksida dan dingin.
Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan studi. Tidak benar-benar di Mars, melainkan di fasilitas penelitian Space Life Sciences Laboratory, Kennedy Space Center, NASA di Florida. Mikroba tersebut ditempatkan di sebuah wadah yang kondisinya diatur sesuai lingkungan Mars.
Andrew Schuerger, mikrobiolog dari University of Florida, mengatakan, Serratia liquefaciens sebenarnya memiliki habitat terbaik di lautan dengan tekanan 1.000 milibar atau 1 bar. Jadi, sangat mengejutkan bahwa bakteri tersebut mampu hidup dalam kondisi tekanan 7 milibar seperti di Mars.
"Ini benar-benar kejutan besar. Kami tak bisa percaya bahwa mikroba ini bisa hidup di 7 milibar. Mikroba ini menjadi obyek penelitian hanya karena mudah dikulturkan dan ditemukan di wahana antariksa," ungkap Schuerger
Serratia liquefaciens mengalahkan mikroba lain. Selama ini, riset kemampuan hidup mikroba di Mars difokuskan pada mikroba ekstremofil, bisa bertahan di suhu ekstrem dingin atau panas. Ternyata, salah satu mikroba ekstremofil dan 23 jenis mikroba lain yang diteliti justru tak bisa bertahan.
Bersama Serratia liquefaciens, ada enam mikroba lain yang dinyatakan dapat hidup di tekanan rendah, seluruhnya adalah anggita genus Carnobacterium. Meski bisa hidup di fasilitas penelitian, belum tentu semua mikroba itu akan hidup jika dikirim ke Mars.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, misalnya melihat ketahanan pada kadar garam tinggi, lingkungan dengan radiasi tinggi dan kandungan air sedikit. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, 19 Desember 2012 lalu, dan Astrobiology minggu ini.
Sumber
Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan studi. Tidak benar-benar di Mars, melainkan di fasilitas penelitian Space Life Sciences Laboratory, Kennedy Space Center, NASA di Florida. Mikroba tersebut ditempatkan di sebuah wadah yang kondisinya diatur sesuai lingkungan Mars.
Andrew Schuerger, mikrobiolog dari University of Florida, mengatakan, Serratia liquefaciens sebenarnya memiliki habitat terbaik di lautan dengan tekanan 1.000 milibar atau 1 bar. Jadi, sangat mengejutkan bahwa bakteri tersebut mampu hidup dalam kondisi tekanan 7 milibar seperti di Mars.
"Ini benar-benar kejutan besar. Kami tak bisa percaya bahwa mikroba ini bisa hidup di 7 milibar. Mikroba ini menjadi obyek penelitian hanya karena mudah dikulturkan dan ditemukan di wahana antariksa," ungkap Schuerger
Serratia liquefaciens mengalahkan mikroba lain. Selama ini, riset kemampuan hidup mikroba di Mars difokuskan pada mikroba ekstremofil, bisa bertahan di suhu ekstrem dingin atau panas. Ternyata, salah satu mikroba ekstremofil dan 23 jenis mikroba lain yang diteliti justru tak bisa bertahan.
Bersama Serratia liquefaciens, ada enam mikroba lain yang dinyatakan dapat hidup di tekanan rendah, seluruhnya adalah anggita genus Carnobacterium. Meski bisa hidup di fasilitas penelitian, belum tentu semua mikroba itu akan hidup jika dikirim ke Mars.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, misalnya melihat ketahanan pada kadar garam tinggi, lingkungan dengan radiasi tinggi dan kandungan air sedikit. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, 19 Desember 2012 lalu, dan Astrobiology minggu ini.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam