Cara Penguin Selamat Dari Kebekuan - Jendela Dunia
Headlines News :
Home » » Cara Penguin Selamat Dari Kebekuan

Cara Penguin Selamat Dari Kebekuan

Written By radde on 11 Juni, 2011 | 22.33

Bagi penguin yang berusaha agar mereka
dapat bertahan dalam cuaca
ekstrim di kutub selatan,
berjubel berdesakan
merupakan masalah hidup
atau mati. Burung-burung dalam koloni tersebut saling
berkumpul secara rapat,
saking rapatnya hingga
pergerakan individu tak
dimungkinkan

Pergerakan kolektif
merupakan satu-satunya
pergerakan yang bisa
dilakukan. Dan penguin yang
berdiri di pinggir kerumunan
akan mati kedinginan jika mereka tidak secara terus
menerus bergerak ke arah
tengah kerumunan.

Namun, bagaimana
reorganisasi kolektif yang
secara konstan berlangsung
itu terjadi? Bagaimana
jutaan pergerakan dari
sebuah koloni berlangsung secara terus menerus tanpa
saling tabrak berantakan?
Ternyata, rahasianya ada di
fisika.

Penguin bergerak di dalam
kerumunan menggunakan
cara yang sama dengan
cara suara dihantarkan
melalui cairan. Hanya saja,
dengan pergerakan yang lebih lambat.

"Setiap 30 sampai 60 detik, seluruh penguin mengambil
satu langkah kecil yang
gerakannya tampak seperti
gelombang dalam seluruh
kerumunan tersebut," kata Daniel Zitterbart, peneliti
dari University of Erlangen-
Nuremberg, Jerman.

Pada laporannya yang
dipublikasikan di jurnal Plos
ONE, Zitterbart dan rekan-
rekannya menyebutkan,
saat diteliti, seluruh penguin
mengambil langkah antara 5 sampai 10 sentimeter
namun dengan cara yang
sangat terkoordinasi.

"Sejalan dengan waktu, pergerakan-pergerakan kecil
ini mengarah ke reorganisasi
besar-besaran di dalam
kerumunan penguin
tersebut.

Serupa dengan pergerakan
suara di dalam zat cair,
sebut para Zitterbart,
setiap individu penguin tidak
mengubah posisinya
terhadap tetangga mereka. "Penguin juga tidak memaksa diri mereka masuk atau
keluar dari kerumunan.

Peneliti menyebutkan,
penguin jauh lebih baik
dibanding manusia dalam
melakukan 'pergerakan teratur' seperti itu. Umumnya, manusia jika
dikumpulkan sebanyak dan
sepadat itu malah saling
bertabrakan dan
berdesakan.

"Bagaimana pergerakan 'bergelombang' ini sangat tidak terkoordinasi dan
berbahaya di dalam
kerumunan manusia tetapi
tidak demikian dengan
penguin tetaplah menjadi
sebuah misteri
Source

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam

 
Contact Us : Disclaimer | Advertise With Us
Copyright © 2013 Jendela Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger