Princeton University,
bersama rekannya dari
Afrika Selatan, Belgia, dan
Belanda menemukan spesies
cacing baru yang disebut Halicephalobus mephisto.
Ilmuwan menemukan cacing
ini hidup di kedalaman
900-3.600 meter di lapisan
air bawah tanah pada
sebuah lokasi penambangan emas di Afrika Selatan.
Onstott mengaku terkejut
dan tak menyangka
menemukan cacing di
kedalaman tersebut.
"Menakutkan setengah mati
ketika pertama kali melihat cacing itu bergerak. Cacing
itu terlihat seperti benda
hitam kecil yang bergerak
berputar-putar.
Sebelumnya, banyak ilmuwan
mengira bahwa hanya
mikroorganisme yang mampu
hidup pada kedalaman
tersebut. Sebabnya, oksigen
dan nutrisi yang terbatas serta temperatur yang
ekstrem. Namun, dengan
penemuan ini, Onstott
membuktikan bahwa
organisme multiselular pun
bisa hidup di lingkungan itu.
Onstott menguraikan bahwa
Halicephalobus mephisto
masuk dalam filum
Nematoda.
Ia memiliki ukuran kecil,
sekitar 0,55 mm serta bisa
menoleransi temperatur
hingga lebih dari 48 derajat
celsius. Cara bereproduksi
ialah secara aseksual (tanpa kawin) dan memilih makanan
bakteri di bawah permukaan
tanah.
Analisa karbon menunjukkan
bahwa air pada lapisan
tempat spesies cacing itu
ditemukan berusia
3.000-12.000 tahun.
Dipercaya bahwa spesies cacing itu mulanya hidup di
permukaan, namun dibawa ke
lapisan bawah oleh air hujan
masa lalu. Cacing ini mirip
dengan cacing yang
membusukkan buah dan mungkin memiliki
kekerabatan dengannya.
Penemuan ini bisa
menunjukkan bahwa
lingkungan bawah tanah
ternyata lebih kompleks dari
yang diduga. Penemuan
makhluk multiselular ini juga memberi implikasi penting
bagi pencarian makhluk hidup
bawah tanah di planet lain di
Tata Surya.
Selain menemukan
Halicephalobus mephisto,
Onstott dan rekannya juga
menemukan cacing lain, di
antaranya Plectus aquatilis.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam