Salah satu fenomena paling aneh di dunia adalah spontaneous human combustion
(biasa disingkat SHC). Apa itu SHC? SHC yg secara harfiah bisa diartikan "terbakarnya manusia secara tiba-tiba" merupakan peristiwa di mana tubuh seseorang tiba-tiba terbakar sementara di sekitarnya tidak
ada sesutu semisal api atau sebangsanya yg memicu kebakaran. Yg lebih janggal, seringkali tubuh korban bisa hangus hingga begitu parah, tapi benda-benda di sekitarnya yg letaknya bahkan begitu dekat tidak mengalami kerusakan seolah-olah tidak tersentuh api sama sekali. Fenomena SHC menurut catatan bisa terjadi di mana saja & kapan saja, entah di tengah keramaian ataupun saat korbannya sedang sendiri.
Studi mengenai SHC pertama kali dianggap dipublikasikan oleh Jonas Dupont
pada tahun 1763 dalam buku berjudul "De Incendiis Corporis Humani
Spontaneis" yg isinya mengenai kumpulan kasus SHC di masa itu. Para
ilmuwan lainnya kemudian mulai melakukan kajian secara serius mengenai
SHC & mengumpulkan berbagai macam kasus SHC yg pernah terjadi untuk
diteliti lebih lanjut serta dicari penyebabnya. Cukup mengejutkan
karena ternyata fenomena SHC yg pernah relatif banyak & itu belum
termasuk kasus-kasus SHC yg tidak diketahui publik maupun yg terjadi di
luar jangkauan mereka (pengumpulan data mereka umumnya sebatas di
wilayah barat, terutama AS)
Berikut adalah sebagian kecil dari daftar fenomena SHC yg diketahui
(kebanyakan berlokasi di Barat karena dari sanalah mereka berasal...):
(biasa disingkat SHC). Apa itu SHC? SHC yg secara harfiah bisa diartikan "terbakarnya manusia secara tiba-tiba" merupakan peristiwa di mana tubuh seseorang tiba-tiba terbakar sementara di sekitarnya tidak
ada sesutu semisal api atau sebangsanya yg memicu kebakaran. Yg lebih janggal, seringkali tubuh korban bisa hangus hingga begitu parah, tapi benda-benda di sekitarnya yg letaknya bahkan begitu dekat tidak mengalami kerusakan seolah-olah tidak tersentuh api sama sekali. Fenomena SHC menurut catatan bisa terjadi di mana saja & kapan saja, entah di tengah keramaian ataupun saat korbannya sedang sendiri.
Studi mengenai SHC pertama kali dianggap dipublikasikan oleh Jonas Dupont
pada tahun 1763 dalam buku berjudul "De Incendiis Corporis Humani
Spontaneis" yg isinya mengenai kumpulan kasus SHC di masa itu. Para
ilmuwan lainnya kemudian mulai melakukan kajian secara serius mengenai
SHC & mengumpulkan berbagai macam kasus SHC yg pernah terjadi untuk
diteliti lebih lanjut serta dicari penyebabnya. Cukup mengejutkan
karena ternyata fenomena SHC yg pernah relatif banyak & itu belum
termasuk kasus-kasus SHC yg tidak diketahui publik maupun yg terjadi di
luar jangkauan mereka (pengumpulan data mereka umumnya sebatas di
wilayah barat, terutama AS)
Berikut adalah sebagian kecil dari daftar fenomena SHC yg diketahui
(kebanyakan berlokasi di Barat karena dari sanalah mereka berasal...):
- Tahun 1731, seorang wanita yg diketahui sebagai Countess Cornelia di Bandi
dari Cesena, Italia, ditemukan meninggal karena terbakar di lantai kamar
tidurnya. Hanya kakinya yg masih memakai stoking & sebagian
kepalanya yg tersisa. Kasus itu dianggap membingungkan karena normalnya,
dalam kasus kebakaran rumah, anggota tubuh terbakar lebih dulu barulah
batang tubuhnya ikut terkena api, namun dalam kasus ini justru tubuh
korban hangus hingga menjadi abu namun kaki & kepalanya masih
tersisa. - Tanggal 27 Agustus 1938, Phyllis Newcombe & pria tunangannya Madge Knight
baru saja meninggalkan pesta dansa pada tengah malam di Chelmsford.
Tiba-tiba gaun yg dipakai Phyllis - yg terbuat dari bahan crinoline -
menyala hebat & ia terpaksa diangkut ke rumah sakit setelah sempat
berhasil menanggalkan gaunnya. Sayang, ia meninggal beberapa jam
kemudian. Dugaan awal, peristiwa itu disebabkanoleh puntung rokok,
namun nyatanya gaun dari bahan yg sama tidak terbakar sama sekali
sekalipun disundut dengan puntung rokok yg menyala. Keanehan lainnya,
api seharusnya tidak menyala sebesar itu kecuali ada bensin atau minyak
yg disiramkan pada saat itu
- Akhir tahun 1950-an di London, seorang wanita sedang berdansa dengan
pasangannya di diskotik. Tiba-tiba tubuh wanita tersebut diselimuti api
& ia meninggal sebelum api berhasil dipadamkan. Penyebab
terbakarnya wanita itu masih misteri karena berdasarkan penuturan para
saksi, tidak ada yg merokok dalam diskotik pada waktu itu & tidak
ada benda-benda mengandung api semisal lilin di atas meja. - Oktober 1963, Olga Woth meninggal karena terbakar hidup-hidup di dalam mobil.
Tidak ada bau benda mudah terbakar seperti minyak yg tercium &
mobilnya sendiri sama sekali tidak terbakar. - Tanggal 19 November 1963 di Sussex, Madge Knight meninggal akibat terbakar
ketika sedang tidur sendirian di kamarnya. Hal yg membingungkan, tidak
tercium bahan-bahan mudah terbakar di lokasi & alas ranjangnya sama
sekali tidak terbakar. - Bulan Desember 1966, Dr. John Irving Bentley ditemukan terbakar di dalam
kamr mandi. Hanya kakinya yg tersisa, sementara barang-barang di kamar
mandinya banyak yg tidak tersentuh api. Ini adalah salah satu kasus SHC
yg paling terkenal. - Tahun 1980 di Chesire, Inggris, Susan Motteshead yg sedang memasak di dapur
& memakai piyama tahan api. Tiba-tiba muncul kobaran api beberapa
detik dari punggungnya, namun tubuh & rambutnya tidak terbakar sama
sekali. Saat piyama yg dipakainya itu dicoba untuk dibakar oleh petugas
pemadam kebakaran yg kemudian datang, piyama itu juga tidak bisa
terbakar. Susan sendiri selamat & tidak terluka sama sekali(!). - (Kasus
ini bukan soal SHC, namun masih berhubungan soal fenomena "api yg
misterius') Dalam buku"Phenomena" yg ditulis Jonny Michell & Robert
Rickard, diceritakan bahwa di akhir abad ke-19 ada seorang wanita
bernama Jennie Morgan dari Missouri yg memiliki kemampuan khusus.
Percikan bunga api muncul dari wanita itu ke barang-barang di
sekitarnya. Ia juga diketahui bisa membuat orang lain pingsan ketika
berjabat tangan dengannya (jadi inget Rogue di X-Men...)
Ada beberapa hipotesis mengenai penyebab SHC. Salah satu hipotesis yg
paling populer adalah yg dikenal sebagai "efek sumbu" (wick effect).
Inti dari hipotesis itu adalah bahwa korban tiba-tiba tak sadarkan diri
entah karena serangan jantung atau terlalu banyak minum alkohol. Sumber
api di dekatnya, misalnya dari rokok, lalu mulai membakar tubuh
korbannya dengan memakai lemak & alkohol sebagai bahan bakarnya.
Teori ini sendiri memiliki kelemahan seperti fakta bahwa banyak korban
sedang melakukan aktivitas secara aktif saat SHC terjadi & fakta
bahwa sumber api kecil semisal rokok nyatanya sulit membakar tubuh
manusia karena kalaupun kulit korbannya berhasil terbakar, sumber apinya
sendiri sudah padam. Apalagi dengan teori ini, api akan menjalar
pelan-pelan, sementara dalam kasus SHC api muncul secara mendadak &
seketika.
Hipotesis lainnya adalah mengenai fenomena bahwa
korban meninggal akibat adanya "penyimpangan" medan magentik bumi.
Hipotesis itu menyatakan bahwa beberapa manusia memiliki kemampuan
untuk "mengumpulkan" gelombang magnetik sehingga tubuhnya tiba-tiba
terbakar ketika gelombang yg terkumpul cukup tinggi untuk membentuk api
- yg juga merupakan salah satu bentuk gelombang. Ibaratnya kuranglebih
seperti kaca pembesar yg mengumpulkan cahaya & perlahan mulai
membakar benda di titik fokusnya. Hal ini didukung oleh fakta bahwa
terjadi kenaikan intensitas medan magnet pada beberapa fenomena SHC
(lihat diagram). Namun, gagasan mengenai manusia yg bisa memfokuskan
gelombang magnetis sendiri masih dipertanyakan.
Masih ada hipotesis lain seperti yg mengaitkan fenomena SHC dengan kondisi
kejiwaan seseorang. Dikatakan bahwa saat seseorang mengalami guncangan
jiwa, oksigen & hidrogen dalam tubuhnya akan mengalami reaksi
berantai yg lebih lanjut menyebabkan ledakan dari dalam sel. Sebagian
orang bahkan percaya bahwa SHC adalah fenomena supranatural yg berasal
dari "sesuatu yang tidak terlihat & tidak bisa dirasakan manusia".
Satu hal yg pasti, sekalipun ada banyak hipotesis mengenai sebab
fenomena SHC, belum ada penjelasan yg bisa menjelaskan fenomena SHC
secara gamblang.
paling populer adalah yg dikenal sebagai "efek sumbu" (wick effect).
Inti dari hipotesis itu adalah bahwa korban tiba-tiba tak sadarkan diri
entah karena serangan jantung atau terlalu banyak minum alkohol. Sumber
api di dekatnya, misalnya dari rokok, lalu mulai membakar tubuh
korbannya dengan memakai lemak & alkohol sebagai bahan bakarnya.
Teori ini sendiri memiliki kelemahan seperti fakta bahwa banyak korban
sedang melakukan aktivitas secara aktif saat SHC terjadi & fakta
bahwa sumber api kecil semisal rokok nyatanya sulit membakar tubuh
manusia karena kalaupun kulit korbannya berhasil terbakar, sumber apinya
sendiri sudah padam. Apalagi dengan teori ini, api akan menjalar
pelan-pelan, sementara dalam kasus SHC api muncul secara mendadak &
seketika.
Hipotesis lainnya adalah mengenai fenomena bahwa
korban meninggal akibat adanya "penyimpangan" medan magentik bumi.
Hipotesis itu menyatakan bahwa beberapa manusia memiliki kemampuan
untuk "mengumpulkan" gelombang magnetik sehingga tubuhnya tiba-tiba
terbakar ketika gelombang yg terkumpul cukup tinggi untuk membentuk api
- yg juga merupakan salah satu bentuk gelombang. Ibaratnya kuranglebih
seperti kaca pembesar yg mengumpulkan cahaya & perlahan mulai
membakar benda di titik fokusnya. Hal ini didukung oleh fakta bahwa
terjadi kenaikan intensitas medan magnet pada beberapa fenomena SHC
(lihat diagram). Namun, gagasan mengenai manusia yg bisa memfokuskan
gelombang magnetis sendiri masih dipertanyakan.
Masih ada hipotesis lain seperti yg mengaitkan fenomena SHC dengan kondisi
kejiwaan seseorang. Dikatakan bahwa saat seseorang mengalami guncangan
jiwa, oksigen & hidrogen dalam tubuhnya akan mengalami reaksi
berantai yg lebih lanjut menyebabkan ledakan dari dalam sel. Sebagian
orang bahkan percaya bahwa SHC adalah fenomena supranatural yg berasal
dari "sesuatu yang tidak terlihat & tidak bisa dirasakan manusia".
Satu hal yg pasti, sekalipun ada banyak hipotesis mengenai sebab
fenomena SHC, belum ada penjelasan yg bisa menjelaskan fenomena SHC
secara gamblang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam