Kebanyakan orang menggunakan produk whitening karena dua alasan. Alasan pertama adalah merawat kulit dari masalah seperti bintik hitam, bekas jerawat, atau warna kulit tidak merata karena hormon. Sedangkan alasan kedua untuk mencerahkan warna kulit yang gelap.
Anda mungkin mengenal beberapa produk pemutih kulit seperti krim pemutih, whitener, pencerah kulit atau krim untuk menyamarkan noda pada kulit. Produk-produk tersebut bekerja dengan cara mengurangi pigmentasi atau disebut juga melanin pada kulit.
Namun tak banyak orang yang tahu, kandungan kimia dalam produk ini juga memiliki risiko. Untuk itu, ketahui dulu beberapa hal sebelum Anda menggunakan produk-produk pemutih kulit tersebut.
Sebelumnya, Anda perlu tahu bagaimana warna kulit tiap orang bisa berbeda. Hal ini dikarenakan banyaknya melanin atau pigmen yang diproduksi sel-sel khusus di lapisan dasar kulit yang disebut melanosit. Oleh karena itu, mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap cenderung memiliki lebih banyak melanin.
Berapa banyak melanin yang diproduksi seseorang juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun selain gen, faktor-faktor lainnya seperti paparan sinar matahari, hormon, kerusakan kulit, dan bahan kimia tertentu, juga akan mempengaruhi produksi melanin dalam kulit.
Biasanya perubahan warna kulit akan kembali normal seiring waktu. Misalnya saja, orang yang kulitnya kecoklatan karena terlalu lama berjemur di pantai, lama-kelamaan warna gelap itu akan memudar ketika paparan sinar matahari pada kulit semakin berkurang. Namun terkadang, bintik hitam karena usia bisa menjadi lebih banyak bahkan permanen.
Untuk mendapatkan kulit putih bersih dan bebas masalah tersebut, berbagai produk perawatan kecantikan baik itu dengan resep dokter atau yang dijual bebas kini telah banyak beredar di pasaran. Beberapa produk tersebut mengandung bahan aktif atau kombinasi dari bahan-bahan yang dapat mengurangi jumlah melanin dalam kulit. Bahan yang terbilang aman dan paling banyak digunakan di pasaran adalah hydroquinone. Normalnya, produk pemutih kulit mengandung 2%-4% hydroquinone.
Bahan pemutih lain yang juga banyak digunakan adalah obat-obatan seperti steroid dan asam retinoat, yang berasal dari vitamin A, sebagai bahan aktif. Dan beberapa pencerah kulit menggunakan bahan-bahan alami seperti asam kojic (suatu senyawa yang berasal dari jamur) dan arbutin (senyawa yang ditemukan dalam berbagai tanaman).
Selain bahan-bahan tersebut, ada pula beberapa produk yang rentan karena mengandung bahan aktif merkuri. Apabila dipakai terus menerus bisa menyebabkan masalah kulit yang serius, bahkan sampai kanker kulit. Untuk itu, kini beberapa negara sudah tidak memperbolehkan kandungan merkuri dalam rangkaian produk kosmetik.
Disarankan, bagi Anda yang ingin mendapatkan kulit putih dari produk-produk yang dijual bebas dipasaran, pastikan produk tersebut tidak mengandung merkuri. Atau konsultasikan dengan dokter spesialis sebelum Anda mencoba rangkaian suatu produk pemutih.
Sumber
Anda mungkin mengenal beberapa produk pemutih kulit seperti krim pemutih, whitener, pencerah kulit atau krim untuk menyamarkan noda pada kulit. Produk-produk tersebut bekerja dengan cara mengurangi pigmentasi atau disebut juga melanin pada kulit.
Namun tak banyak orang yang tahu, kandungan kimia dalam produk ini juga memiliki risiko. Untuk itu, ketahui dulu beberapa hal sebelum Anda menggunakan produk-produk pemutih kulit tersebut.
Sebelumnya, Anda perlu tahu bagaimana warna kulit tiap orang bisa berbeda. Hal ini dikarenakan banyaknya melanin atau pigmen yang diproduksi sel-sel khusus di lapisan dasar kulit yang disebut melanosit. Oleh karena itu, mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap cenderung memiliki lebih banyak melanin.
Berapa banyak melanin yang diproduksi seseorang juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun selain gen, faktor-faktor lainnya seperti paparan sinar matahari, hormon, kerusakan kulit, dan bahan kimia tertentu, juga akan mempengaruhi produksi melanin dalam kulit.
Biasanya perubahan warna kulit akan kembali normal seiring waktu. Misalnya saja, orang yang kulitnya kecoklatan karena terlalu lama berjemur di pantai, lama-kelamaan warna gelap itu akan memudar ketika paparan sinar matahari pada kulit semakin berkurang. Namun terkadang, bintik hitam karena usia bisa menjadi lebih banyak bahkan permanen.
Untuk mendapatkan kulit putih bersih dan bebas masalah tersebut, berbagai produk perawatan kecantikan baik itu dengan resep dokter atau yang dijual bebas kini telah banyak beredar di pasaran. Beberapa produk tersebut mengandung bahan aktif atau kombinasi dari bahan-bahan yang dapat mengurangi jumlah melanin dalam kulit. Bahan yang terbilang aman dan paling banyak digunakan di pasaran adalah hydroquinone. Normalnya, produk pemutih kulit mengandung 2%-4% hydroquinone.
Bahan pemutih lain yang juga banyak digunakan adalah obat-obatan seperti steroid dan asam retinoat, yang berasal dari vitamin A, sebagai bahan aktif. Dan beberapa pencerah kulit menggunakan bahan-bahan alami seperti asam kojic (suatu senyawa yang berasal dari jamur) dan arbutin (senyawa yang ditemukan dalam berbagai tanaman).
Selain bahan-bahan tersebut, ada pula beberapa produk yang rentan karena mengandung bahan aktif merkuri. Apabila dipakai terus menerus bisa menyebabkan masalah kulit yang serius, bahkan sampai kanker kulit. Untuk itu, kini beberapa negara sudah tidak memperbolehkan kandungan merkuri dalam rangkaian produk kosmetik.
Disarankan, bagi Anda yang ingin mendapatkan kulit putih dari produk-produk yang dijual bebas dipasaran, pastikan produk tersebut tidak mengandung merkuri. Atau konsultasikan dengan dokter spesialis sebelum Anda mencoba rangkaian suatu produk pemutih.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam