Jangan sembarangan membeli dan memakai krim pemutih kulit atau wajah. Anda sebaiknya mengetahui dengan baik kandungan krim tersebut jika tidak mau kulit wajah mengelupas dan gosong. Hiii...
Survei yang dilakukan wolipop secara online dan diikuti 165 orang menunjukkan 63% wanita merasa wajah atau kulit mereka tidak jadi lebih putih setelah mengoleksan krim pemutih. Bahkan 11% responden pernah memiliki pengalaman buruk usai memakai krim tersebut.
Keluhan responden tersebut di antaranya, wajah berjerawat, berminyak, merah, gatal, panas, mengelupas hingga gosong. Ada 50% responden yang mengeluhkan wajah mereka jadi panas dan merah karena memakai krim pemutih yang dibeli sembarangan.
"pernah nyobain salah satu prdk whitng eh dikulit malah merah kebakar," tulis seorang responden bernama Ryana. "muka angus gara2 digosok2 whitening ga jelassss..," tulis responden lainnya
Kepada wolipop, Herisky menceritakan krim pemutih apa yang membuat wajahnya menjadi gosong. Dikisahkan Herisky, sekitar enam bulan lalu dia dibawakan oleh mertuanya krim yang diklaim sebagai krim Syahrini. "Aku dibawain krim Syahrini, kata teman-temannya bagus. Ada temannya yang jualan," tuturnya. Krim yang dikemas dalam pot berukuran 20 gram itu dibelinya dengan harga Rp 300 ribu.
Testimoni teman-teman mertuanya itu pun membuat Herisky yakin untuk mencoba krim tersebut. Namun baru beberapa hari setelah pemakaian, wanita yang bekerja wiraswasta itu langsung merasakan efek tidak nyaman pada kulitnya.
"Sehari dua hari setelah dipakai kulitnya ngelupas. Makin lama dipakai makin ngelupas," cerita Herisky.
Wanita yang mengenakan hijab itu kemudian bertanya kepada mertuanya mengenai efek pengelupasan yang dirasakannya. "Katanya cara pakainya salah, jangan cuma diolesin, tapi digosok-gosok," katanya. Setelah mempraktekkan saran tersebut, ternyata efek pada wajahnya malah semakin mengerikan.
"Pipi sebelah kanan gosong, hangus, benar-benar hitam," ujar wanita berusia 25 tahun itu. Setelah pipinya gosong, Herisky stop memakai krim Syahrini itu dan kembali ke krim pelembab yang selama ini ia pakai.
Hasil tidak menyenangkan setelah memakai krim pemutih wajah yang sembarangan juga dirasakan Mheya Cynthia. Mheya mengaku wajahnya jadi mengelupas, berkeriput dan merah-merah setelah memakai krim yang banyak dijual di online shop.
"Aku pakai krim walet yang banyak dijual di online shop. Aku belinya lewat teman yang memang jual," . Mheya membeli satu paket krim walet yang terdiri dari krim pagi, krim malam dan sabun pencuci muka seharga Rp 200 ribuan.
Efek buruk dari krim tersebut dirasakannya setelah ia memakai krim malam. "Krim malamnya makin sering dipakai, kulit jadi kering, mengelupas, keriput, kayak nenek-nenek. Makin lama jadi mengelupas, merah-merah. Jadi perih banget, kena air perih. Kalau dipegang pakai jari juga perih banget rasanya," urainya.
Survei yang dilakukan wolipop secara online dan diikuti 165 orang menunjukkan 63% wanita merasa wajah atau kulit mereka tidak jadi lebih putih setelah mengoleksan krim pemutih. Bahkan 11% responden pernah memiliki pengalaman buruk usai memakai krim tersebut.
Keluhan responden tersebut di antaranya, wajah berjerawat, berminyak, merah, gatal, panas, mengelupas hingga gosong. Ada 50% responden yang mengeluhkan wajah mereka jadi panas dan merah karena memakai krim pemutih yang dibeli sembarangan.
"pernah nyobain salah satu prdk whitng eh dikulit malah merah kebakar," tulis seorang responden bernama Ryana. "muka angus gara2 digosok2 whitening ga jelassss..," tulis responden lainnya
Kepada wolipop, Herisky menceritakan krim pemutih apa yang membuat wajahnya menjadi gosong. Dikisahkan Herisky, sekitar enam bulan lalu dia dibawakan oleh mertuanya krim yang diklaim sebagai krim Syahrini. "Aku dibawain krim Syahrini, kata teman-temannya bagus. Ada temannya yang jualan," tuturnya. Krim yang dikemas dalam pot berukuran 20 gram itu dibelinya dengan harga Rp 300 ribu.
Testimoni teman-teman mertuanya itu pun membuat Herisky yakin untuk mencoba krim tersebut. Namun baru beberapa hari setelah pemakaian, wanita yang bekerja wiraswasta itu langsung merasakan efek tidak nyaman pada kulitnya.
"Sehari dua hari setelah dipakai kulitnya ngelupas. Makin lama dipakai makin ngelupas," cerita Herisky.
Wanita yang mengenakan hijab itu kemudian bertanya kepada mertuanya mengenai efek pengelupasan yang dirasakannya. "Katanya cara pakainya salah, jangan cuma diolesin, tapi digosok-gosok," katanya. Setelah mempraktekkan saran tersebut, ternyata efek pada wajahnya malah semakin mengerikan.
"Pipi sebelah kanan gosong, hangus, benar-benar hitam," ujar wanita berusia 25 tahun itu. Setelah pipinya gosong, Herisky stop memakai krim Syahrini itu dan kembali ke krim pelembab yang selama ini ia pakai.
Hasil tidak menyenangkan setelah memakai krim pemutih wajah yang sembarangan juga dirasakan Mheya Cynthia. Mheya mengaku wajahnya jadi mengelupas, berkeriput dan merah-merah setelah memakai krim yang banyak dijual di online shop.
"Aku pakai krim walet yang banyak dijual di online shop. Aku belinya lewat teman yang memang jual," . Mheya membeli satu paket krim walet yang terdiri dari krim pagi, krim malam dan sabun pencuci muka seharga Rp 200 ribuan.
Efek buruk dari krim tersebut dirasakannya setelah ia memakai krim malam. "Krim malamnya makin sering dipakai, kulit jadi kering, mengelupas, keriput, kayak nenek-nenek. Makin lama jadi mengelupas, merah-merah. Jadi perih banget, kena air perih. Kalau dipegang pakai jari juga perih banget rasanya," urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam