Dengan sistem penggolongan darah yang ada yakni A, B, O dan Rhesus saja, seringkali masih sulit menemukan donor yang sesuai. Apalagi saat ini, para ilmuwan telah menemukan sistem penggolongan baru yang belum banyak diketahui orang.
Selama ini, sistem penggolongan darah berdasarkan jenis protein protein penggumpalan darah adalah sistem yang paling populer dan banyak dikenal di masyarakat. Dengan sistem ini, orang mengenal bahwa darah terbagi menjadi golongan A, B, O dan AB.
Dalam perkembangannya, komponen darah rupanya tidak hanya tersusun oleh protein-protein tersebut. Maka lahirlah sistem penggolongan darah berdasarkan 32 jenis komponen darah, yang kemudian dikenal dengan istilah rhesus dan akhirnya muncul golongan lain seperti A positif atau O negatif misalnya.
Kini sistem penggolongan darah makin rumit, setelah para ilmuwan memperkenalkan 2 jenis golongan darah yang bagi sebagian orang masih terdengar asing yakni Langereis (LAN) dan Junior (JR). Sama seperti rhesus, sistem ini juga mengenal istilah positif dan negatif.
Menurut para peneliti, sebagian besar manusia memiliki golongan darah LAN positif atau JR positif. Hanya sebagian kecil yang memiliki golongan darah JR negatif atau LAN negatif, terutama sekali sering ditemukan di wilayah tertentu seperti Jepang.
Dampak dari penemuan sistem baru ini tentu saja akan dirasakan dalam proses transfusi, karena akan lebih sulit mencari golongan darah yang sesuai. Meski lebih merepotkan, namun hasilnya bisa lebih akurat karena selama ini darah dari golongan yang sama sekalipun terkadang masih tidak cocok.
Dampak lainnya adalah, para dokter akan semakin bisa mengantisipasi respons pengobatan yang berbeda pada setiap individu. Menurut penelitian, orang-orang dengan golongan LAN negatif dan JR negatif cenderung sulit mengeluarkan sisa metabolisme obat kanker.
"Penemuan 2 jenis golongan darah ini penting dalam menentukan pengobatan. Kami ingin semua orang tahu golongan darahnya sedetail mungkin untuk mengantisipasi efek samping," kata salah seorang peneliti, Dr Lionel Arnaud dari University of Vermont
Karena sistem penggolongan darahnya makin banyak, seseorang mungkin bakal membutuhkan kolom yang lebih panjang pada Kartu Tanda Penduduk untuk menyatakan golongan darah secara detail misalnya AB, rhesus positif, LAN negatif.
Sumber
Selama ini, sistem penggolongan darah berdasarkan jenis protein protein penggumpalan darah adalah sistem yang paling populer dan banyak dikenal di masyarakat. Dengan sistem ini, orang mengenal bahwa darah terbagi menjadi golongan A, B, O dan AB.
Dalam perkembangannya, komponen darah rupanya tidak hanya tersusun oleh protein-protein tersebut. Maka lahirlah sistem penggolongan darah berdasarkan 32 jenis komponen darah, yang kemudian dikenal dengan istilah rhesus dan akhirnya muncul golongan lain seperti A positif atau O negatif misalnya.
Kini sistem penggolongan darah makin rumit, setelah para ilmuwan memperkenalkan 2 jenis golongan darah yang bagi sebagian orang masih terdengar asing yakni Langereis (LAN) dan Junior (JR). Sama seperti rhesus, sistem ini juga mengenal istilah positif dan negatif.
Menurut para peneliti, sebagian besar manusia memiliki golongan darah LAN positif atau JR positif. Hanya sebagian kecil yang memiliki golongan darah JR negatif atau LAN negatif, terutama sekali sering ditemukan di wilayah tertentu seperti Jepang.
Dampak dari penemuan sistem baru ini tentu saja akan dirasakan dalam proses transfusi, karena akan lebih sulit mencari golongan darah yang sesuai. Meski lebih merepotkan, namun hasilnya bisa lebih akurat karena selama ini darah dari golongan yang sama sekalipun terkadang masih tidak cocok.
Dampak lainnya adalah, para dokter akan semakin bisa mengantisipasi respons pengobatan yang berbeda pada setiap individu. Menurut penelitian, orang-orang dengan golongan LAN negatif dan JR negatif cenderung sulit mengeluarkan sisa metabolisme obat kanker.
"Penemuan 2 jenis golongan darah ini penting dalam menentukan pengobatan. Kami ingin semua orang tahu golongan darahnya sedetail mungkin untuk mengantisipasi efek samping," kata salah seorang peneliti, Dr Lionel Arnaud dari University of Vermont
Karena sistem penggolongan darahnya makin banyak, seseorang mungkin bakal membutuhkan kolom yang lebih panjang pada Kartu Tanda Penduduk untuk menyatakan golongan darah secara detail misalnya AB, rhesus positif, LAN negatif.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam