dunia ini? Apakah kita dapat berada
di dua tempat pada saat yang sama? Dalam sejarah, ada banyak catatan
mengenai orang-orang yang mengaku
berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut
dengan istilah doppelganger.
Doppelganger berasal dari kata
Jerman yang berarti "Double
Walker". Istilah ini digunakan untuk
merujuk kepada bayangan diri yang
dipercaya menyertai setiap manusia di
bumi ini.
Fenomena ini berbeda dengan
penampakan hantu. Jika
penampakan hantu berarti seseorang
melihat citra orang yang telah
meninggal, maka fenomena
doppelganger berarti melihat bayangan seseorang yang masih
hidup.
Dalam banyak kasus, Doppelganger
dipercaya sebagai tanda-tanda
kematian. Konon Ratu Elizabeth I
berjumpa dengan bayangan dirinya
sendiri sebelum meninggal.
Entah kapan fenomena ini pertama
kali muncul. Namun pada tahun
1691, ditemukan catatan mengenai
Doppelganger yang ditulis oleh
Robert Kirk yang menulis bahwa
fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan
Irlandia.
Kasus Dr.Wynn Wescott
Pada tanggal 12 April 1888, di
British Museum of London, sebuah
laporan doppelganger menciptakan
kehebohan diantara karyawan
museum. Dr. Wynn Wescott dan
Pendeta W.T Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum.
Pendeta Lemon tiba beberapa menit
lebih awal dan melihat Dr. Wescott
sedang terlibat pembicaraan dengan
seorang rekannya yang bernama
Mrs. Salmon.
Tak berapa lama kemudian, Mrs
Salmon dengan sopan mengucapkan
salam kepada Dr.Wescott dan
meninggalkan pembicaraan.
Ia berjalan melewati pendeta Lemon
dan juga memberi salam. Lalu, Mrs
Salmon menoleh ke Dr.Wescott
untuk memberitahu bahwa Pendeta
Lemon telah tiba. Namun ia
terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah
hilang.
Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon
lalu bertanya kepada resepsionis dan
petugas museum lainnya. Mereka
mendapatkan jawaban yang sama.
Semua memang melihat Dr.
Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia
meninggalkan ruang tersebut.
Kaget dan kuatir, mereka mengecek
ke rumah Dr. Wescott dan tidak
disangka mereka menemukan Dr.
Wescott sedang terbaring di ranjang,
sakit dan tidak meninggalkan tempat
tidurnya sejak pagi.
Kasus Abraham Lincoln
Kasus doppelganger lainnya yang
juga termahsyur adalah kasus yang
dialami oleh Abraham Lincoln.
Kisah ini diceritakan oleh Noah
Brooks yang mengaku mendengarnya
langsung dari Lincoln.
Diceritakan bahwa saat Lincoln
terpilih menjadi presiden, ia menjumpai
"dirinya" dengan dua wajah di ruang
tamunya. Satu wajah lebih pucat
dibanding yang lainnya. Ketika ia
mendekatinya, bayangan itu menghilang.
Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke
sofa untuk beristirahat dan bayangan
itu muncul kembali. Beberapa hari
kemudian, bayangan dirinya dengan
dua wajah itu kembali muncul.
Namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya.
Ketika ia menceritakannya kepada
istrinya, istrinya berkata bahwa dua
wajah itu berarti Lincoln akan terpilih
sebagai presiden untuk dua kali masa
jabatan, sedangkan wajah kedua
yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa
jabatan keduanya.
Entah darimana istrinya mengetahui
hal itu, namun prediksinya terbukti
benar karena pada tahun 1865
Lincoln terbunuh pada saat
memegang masa jabatan keduanya.
Kasus Emilie Sagee
Dari antara semua kasus
doppelganger yang ternama, mungkin
kasus ini adalah kasus yang paling
membingungkan. Kisah ini diceritakan
oleh Robert Dale Owen yang
mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron
Von Guldenstubbe.
Pada tahun 1845, ketika Julie
berusia 3 tahun, ia menghadiri
sekolah von Neuwlcke, sebuah
sekolah khusus perempuan di dekat
Latvia. Salah satu gurunya adalah
seorang perempuan 32 tahun bernama Emilie Sagee.
Walaupun Ms.Sagee dikenal
sebagai guru yang baik, beredar
rumor di sekolah tersebut bahwa
"kembaran" Ms.Sagee sering
terlihat muncul dan menghilang di
hadapan para murid.
Pernah suatu kali diceritakan bahwa
sementara Ms.Sagee sedang
menulis di papan tulis, kembarannya
yang sama persis muncul di
sampingnya. Doppelganger itu meniru
persis semua gerakan Ms.Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur
tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13
murid di kelas tersebut.
Yang lebih luar biasa lagi adalah
kejadian yang terjadi pada hari
berikutnya. Pada saat itu, 42 murid
sedang berkumpul di aula untuk
pelajaran menjahit. Ms.Sagee
sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid.
Tiba-tiba, doppelganger Ms.Sagee
muncul dan duduk di kursi di depan
ruangan. Seorang murid yang
pemberani berjalan maju dan
berusaha menyentuh makhluk itu,
namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat
menghalanginya. Lalu doppelganger
tersebut menghilang secara perlahan.
Ms.Sagee sendiri mengetahui hal ini,
namun ia juga tidak mengerti
fenomena apa yang sedang
berlangsung. Menurutnya, ketika
doppelgangernya muncul, ia bisa
merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah
menjadi pucat pasi.
Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki
banyak penjelasan beragam di
berbagai bagian dunia. Di Denmark,
ada sebuah kisah yang menyebutkan
seekor Troll (makhluk mitos) menculik
seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan
doppelgangernya untuk menutupi
kejahatannya.
Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang
dipercaya memiliki malaikat yang
berwajah mirip sepertinya yang
kadang-kadang muncul dan
menampakkan diri.
Di dalam tradisi dan kepercayaan
beberapa negara lainnya,
doppelganger secara sederhana
diartikan sebagai roh jahat yang
mengambil rupa seorang manusia.
Teori Dr.Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr.Peter
Brugger dari Zurich University
Hospital, mengajukan teori adanya
Doppelganger Syndrom. Sindrom ini,
menurut Dr.Brugger adalah sebuah
perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali
adanya anggota badan yang telah
hilang.
Dalam kasus Doppelganger, bukan
hanya sebagian anggota badan yang
dirasakan, melainkan seluruh tubuh
"tambahan" dirasakan ada di luar
tubuh dan berada diluar kendalinya.
Menurut Dr.Brugger, sindrom ini
bisa terjadi ketika syaraf kita
mengalami goncangan sehingga kita
akan membawa representasi internal
diri yang kemudian ditransfer ke dunia
luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian
atau ketika otak kita mengalami luka
atau tumor.
Bagi Brugger, fenomena syaraf ini
dapat menjelaskan adanya "teman
imajiner" yang dialami oleh banyak
anak kecil.
Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah
lainnya juga muncul pada September
2006 di Majalah Nature. Majalah
itu merilis hasil eksperimen yang
dilakukan oleh Shahar Arzy dan
rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss.
Mereka tanpa diduga berhasil
menciptakan fenomena Doppelganger
dengan menggunakan stimulasi
elektromagnetik yang diberikan pada
otak pasien.
Sang pasien disuruh berbaring diam di
atas tempat tidur, lalu, mereka
memberikan stimulasi elektrik pada
Temporoparietal Junction (TPJ) di
otak kirinya.
Ketika stimulasi itu diberikan, dengan
segera sang pasien bisa merasakan
adanya kehadiran orang lain di
tempat itu. Dengan demikian,
eksperimen ini membuktikan bahwa
fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.
Menurut Arzy, eksperimen ini
mungkin dapat menjelaskan mengenai
halusinasi yang sering dialami oleh
penderita Schizoprenia atau
paranoia.
Penjelasan Dr.Brugger ataupun
Shahar Arzy memang dapat
menjelaskan pengalaman Lincoln,
namun tidak dapat menjelaskan
pengalaman Dr.Wescott dan
Ms.Sagee.
Misalnya dalam pengalaman
Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang
murid tersebut mengalami gangguan
Temporoparietal otak kiri secara
bersamaan?
Sumber : xfile-enigma.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam