pada masalah ABC, karenanya bisa ditolong pula dengan tindakan ABC. Jika cepat dikerjakan dengan tepat,besar kemungkinan korban dapat terhindar dari kematian," ujar dr Yudi Cahyono.
Berikut ini adalah prinsip penanganan
gawat darurat dengan ABC yang
dituturkan oleh dr Yudi.
A untuk airway (jalur napas)
Sangat penting untuk melihat apakah
pasien mengalami gangguan dengan
jalur napasnya atau tidak (misalnya
napas terengah-engah), jika ada
gangguan maka harus segera
dibebaskan.
Hal yang harus diperhatikan adalah
tulang leher harus tetap lurus agar
tidak mengganggu jalur napas. Jika
pasien datang dengan luka parah di
wajahnya maka harus segera
ditangani karena biasanya gumpalan darah atau muntah bisa menghalangi
jalur napas.
B untuk breath (pernapasan)
Periksa pernapasannya apakah
mengalami gangguan atau tidak, jika
pasien sulit bernapas segera berikan
napas bantuan. Karena pernapasan
yang terganggu akan membuat
oksigen tidak bisa masuk ke dalam darah.
C untuk circulation (sirkulasi)
Jika seseorang mengalami luka
pendarahan yang parah harus
segera dihentikan agar tidak
mengganggu sirkulasi darah di tubuh.
Kalau darah banyak yang keluar
akan membuat transportasi oksigen terhambat yang bisa membuat kerja
jantung semakin berat atau capek.
Sel saraf otak membutuhkan sirkulasi
darah yang baik untuk membawa
oksigen. Jika sirkulasi darah
terganggu atau berhenti selama 3-4
menit maka sel saraf otak akan
mengalami kerusakan meskipun bisa diperbaiki.
Namun jika kekurangan oksigen
(tidak dilakukan tindakan apapun)
selama 6-9 menit bisa menyebabkan
kerusakan otak yang permanen atau
irreversible.
"Hal ini karena orang tidak bisa
bertahan kalau tidak napas selama 3
menit dan prinsip ABC ini paling
banyak dilakukan untuk pasien
trauma," ujar dr Budi M Silitonga,
SpBS dari Eka Hospital.
dr Yudi menuturkan jika ada pasien
datang dengan perdarahan di otak
dan satu lagi perdarahan parah di
wajah, maka yang harus menjadi
prioritas terlebih dahulu adalah pasien
dengan luka parah di wajah karena biasanya mengalami gangguan pada
jalur napasnya. Kecuali jika tenaga
medisnya mencukupi untuk menangani
semuanya sekaligus.
"Selain ABC, pasien gawat darurat
juga diperiksa disability-nya apakah
terlihat adanya tanda-tanda defisit
yang menurun atau tidak lalu
dilanjutkan dengan memeriksa kondisi
pasien secara menyeluruh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dan
setiap lubang yang ada," ungkapnya.
Karenanya untuk pertolongan
pertama jangan dilihat dari seberapa
parah luka yang dialami, tapi lihatlah
apakah ada gangguan pada jalur
napas, pernapasan dan juga
sirkulasinya. Jika ada gangguan pada salah satu bagian tersebut segeralah
berikan pertolongan untuk
menghindari kematian.
Semoga bermanfaat ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung !
Silakan berkomentar dengan kata kata yang baik dan jangan spam